Jakarta, Monitorindonesia.com – Ketua DPP Partai Demokrat Andi Arief menyatakan bahwa Megawati Soekarnoputri kalah dua kali di pilpres dari Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) merupakan kenyataan kenyataan sejarah yang tak perlu ditangisi.
“Kecolongan dua kali Ibu Megawati melawan SBY dalam Pilpres adalah kenyataan sejarah tak perlu ditangisi. Toh, kecolongan melalui pilihan rakyat,” ujar Andi Arief dalam akun Twitter pribadinya, Jumat (19/2/2021).
Andi menegaskan bahwa SBY menjadi presiden lewat pilpres dan mendapat suara terbanyak dari rakyat Indonesia. Menurutnya, itu tidak menjadi persoalan karena SBY menjadi presiden melalui pemilu yang demokratis.
Arif melanjutkan, “Bukan melalui penghianatan menjatuhkan lewat MPR. Sebagai Sekjen, Hasto jangan membenturkan, tapi mendudukkan posisi yang benar,”ciut Andi Arief.
Kecolongan dua kali yang dimaksud Andi tak lepas dari pernyataan mantan Sekjen Demokrat Marzuki Alie beberapa waktu lalu.
Marzuki menyatakan bahwa Megawati bakal kecolongan dua kali jika SBY ikut Pilpres 2004. Marzuki mengaku SBY sendiri yang mengatakan itu.
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto lantas menanggapi. Hasto mengatakan pernyataan Marzuki tersebut membuktikan bahwa SBY memiliki desain pencitraan, sehingga mendapat simpati masyarakat hingga memenangkan pilpres di masa silam.
“Dalam politik, kami diajarkan moralitas politik yaitu satunya kata dan perbuatan. Apa yang disampaikan oleh Marzuki Alie tersebut menjadi bukti bagaimana hukum moralitas sederhana dalam politik itu tidak terpenuhi dalam sosok Pak SBY,” kata Hasto dalam keterangannya, Rabu (17/2/2021).[man]
Discussion about this post