• Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Search
Close
Search
Close
  • Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Home Berita Utama

P2G Sebut Program Sekolah Penggerak Kurang Efektif

Monitor Indonesia by Monitor Indonesia
05/02/2021 14:30
in Berita Utama, Pendidikan
P2G Sebut Program Sekolah Penggerak Kurang Efektif

Jakarta, MI – Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menyatakan Program Sekolah Penggerak (PSP) yang digagas Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) berpotensi tidak efektif.

“PSP berpotensi tidak akan efektif mengingat sekarang masih kondisi pandemi, untuk belajar Pendidikan Jarak Jauh (PJJ) saja banyak kendala,” kata Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim, dalam keterangan tertulis yang diterima redaksi, Jumat (05/01/2021).

Menurut Satriwan, pelatihan-pelatihan online bagi guru tentu hanya akan mampu mengakomodir guru yang memiliki akses digital, laptop atau gawai, serta akses internet.

“Kita paham ada 46.000 sekolah menurut Kemenko PMK yang tak bisa PJJ Online selama ini,” ujar Satriwan.

Tidak hanya itu, lanjut Satriwan, Program Sekolah Penggerak sama dengan Program Organisasi Penggerak (POP), karena memikiki sasaran dalam peningkatan kompetensi guru dalam pembelajaran.

BacaJuga

APH Diduga Jadi Backing Tambang Ilegal di Sultra, Kapolri Harus Turun Tangan!

KPK Sadar Diri Dikaitkan dengan Politik Jelang Pemilu 2024

“POP itu fokusnya pelatihan untuk peningkatan kompetensi guru oleh ormas yang kemarin sempat menjadi polemik. Lalu PGP juga melatih dan menyiapkan guru-guru menjadi pemimpin. Sedangkan PSP untuk memperbaiki ekosistem sekolah yang juga ada entitas guru di dalamnya. Jadi saling tumpang-tindih, tak fokus,” ungkapnya.

Adapun target jumlah sekolah dari PSP yakni 2.500 sekolah pada 2021, lalu 10.000 sekolah sampai 40.000 tahun keempat.

“Kami mempertanyakan apakah jumlah ini representatif mengingat sekolah di Indonesia hampir 400.000 sekolah mulai PAUD-SMA/SMK. Menjadi pertanyaan para guru dan kepala sekolah juga, apa landasan penentuan sekolah penggerak?” katanya.

“Berdasarkan inisiatif sendiri atau dipilih. Jika inisiatif sendiri, bagaimana jika angka 2.500 itu nantinya mayoritas diisi oleh sekolah-sekolah yang selama ini sudah sangat baik dan baik, akreditasi A, akses digitalnya bagus, dan penuh prestasi. Bagaimana peluang sekolah-sekolah pinggiran, prestasi minim, apalagi statusnya swasta, akreditasi C bahkan belum terakreditasi? Bagaimana PSP dapat memberikan intervensi kepada dua potret kualitas sekolah yang sangat kontras di atas?” sambung Satriwan.

Dewan Pakar P2G, Suparno Sastro, menilai hendaknya tiga program Kemendikbud yakni PSP, POP dan PGP tidak dipecah-pecah, sebab ketiganya saling berkaitan erat.

“Jadi terlihat tidak fokus, terkesan hanya target menghabiskan anggaran,” kat Suparno.

Dari target sekolahnya pun, P2G merekomendasikan agar untuk dua sampai tiga tahun fokus dulu membenahi sekolah-sekolah yang selama ini performanya buruk. Misalnya akreditasi C dan belum terakreditasi, belum banyak tersentuh kebijakan pemerintah selama ini, hasil UKG guru rendah, dan indikator lainnya.

“Artinya PSP ini harus fokus terlebih dulu bagi sekolah yang butuh pendampingan khusus selama ini,” kata Suparno.

Jika mekanisme perekrutan PSP sifatnya inisiatif mandiri sekolah, maka yang akan memenuhi target sasaran 2.500 sekolah PSP adalah sekolah dan guru yang sudah baik, akses digitalnya bagus, dan menguasai pembelajaran digital. Alhasil sekolah-sekolah pinggiran, kualitas rendah akan semakin terpinggirkan oleh PSP dan PGP.

Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (Paud Dikdasmen) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Jumeri memastikan Program Sekolah Penggerak tidak akan tumpang-tindih dengan Program Organisasi Penggerak dan Program Guru Penggerak.

“Sekolah yang ditransformasi Program Organisasi Penggerak dan Program Sekolah Penggerak ini berbeda. Tidak ada yang menerima program ganda,” kata Jumeri Jumat (05/02/2021).

Meski sasaran ketiga program itu adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM) di sekolah, namun menurut Jumeri metode intervensi di setiap program berbeda.

Ia mencontohkan Program Organisasi Penggerak dilakukan organisasi swasta sesuai dengan fokus masing-masing.

“Jadi mungkin ada (organisasi) yang fokus ke pembinaan peserta didik, fokus ke pembelajaran, fokus ke gurunya, dan sebagainya,” ujar Jumeri.

(Man)

#p2g

Baca Juga

  1. 140 Ribu Satuan Pendidikan Mulai Terapkan Kurikulum Merdeka
Tags: kemendikbudristekPerhimpunan Pendidikan dan GuruProgram Sekolah Penggerak
Previous Post

BTN Proyeksi Backlog Perumahan Turun 4,5 Juta pada 2030

Next Post

Presiden Jokowi Jamu PM Malaysia di Istana Negara

Related Posts

Kemendikbudristek
Politik

DPR Meminta Kemendikbudristek Tuntaskan Masalah Pendidikan Kota Depok

30/11/2022 15:57
Hari Pahlawan Nasional, Tina Nur Alam: Kita Harus Jadi Generasi Tak Mudah Nyerah!
Politik

DPR Minta Kemendikbudristek Gunakan APBN Tepat Sasaran, Fokus Pada Tenaga Pengajar!

07/11/2022 14:20
Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi PPPK Guru, PPPK Guru, Pendataan non ASN, Cek
Nasional

Pendaftaran PPPK Guru 2022 Resmi Dibuka Hari Ini, Cek Jadwal Lengkapnya!

25/10/2022 09:49
Beasiswa Unggulan 2022
Nasional

Kemendikbudristek Buka Beasiswa Unggulan 2022, Berikut Syarat Lengkapnya!

11/10/2022 12:06
minta, diusung, menyambut
Berita Utama

Achmad Baidowi Sebut Kemendikbudristek Paling Korup: Setop Dana BOS!

08/10/2022 17:18
Sri Mulyani
Pendidikan

Sentil Kemendikbudristek, KP3-I: Mas Nadiem Jangan Mengelola Pendidikan Seperti Gojek!

07/10/2022 16:51
Next Post
joko

Presiden Jokowi Jamu PM Malaysia di Istana Negara

Discussion about this post

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Bebulan-bulan Punya Istri Siri, Inilah Sosok Kompol D, Kompol D

Berbulan-bulan Punya Istri Siri, Inilah Sosok Kompol D

31/01/2023 17:10
Hapus Jabatan, RUU TPKS, Hilangkan Bansos Berupa Barang, Muhaimin: Bantuan Tunai Lebih Efektif Sampai ke Rakyat

PKB Usulkan Jabatan Gubernur Dihapus, Habiskan Anggaran dan Pemerintah Tak Efektif

30/01/2023 23:08
Incar Tersangka Baru, Kejagung Cecar Staf Supply Chain Management PT Waskita Karya 

Kejagung Telaah Kasus Dugaan Korupsi Pupuk Bersubsidi, Kementan Siap Dipanggil? 

01/02/2023 12:21
KPK Karyoto dan Endar Diserahkan ke Dewas KPK

Gegara Kasus Formula E Tak Naik ke Penyidikan, Karyoto dan Endar Diserahkan ke Dewas KPK

30/01/2023 03:56
lembaga, Kepala BRIN

PKB Dukung Kepala BRIN Dicopot: Tidak Ada Kemajuan Signifikan

02/02/2023 08:44
Ismail Bolong, Korban Tewas Bom Astana, Jenderal senior Polri, Aparat Hukum Diduga Jadi Backing Tambang Ilegal di Sultra, Kapolri Harus Turun Tangan!

APH Diduga Jadi Backing Tambang Ilegal di Sultra, Kapolri Harus Turun Tangan!

02/02/2023 08:16
wallpapercave.com/monitorindonesia.com/ramalan zodiak/zodiak

Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis, 2 Februari 2023: Sagitarius, Kamu akan Berada dalam Posisi yang Lebih Baik!

02/02/2023 08:00
BlockBerry Creative Ajukan Petisi untuk Hentikan Aktivitas Chuu di Dunia Hiburan

BlockBerry Creative Ajukan Petisi untuk Hentikan Aktivitas Chuu di Dunia Hiburan

02/02/2023 07:36

Recent News

lembaga, Kepala BRIN

PKB Dukung Kepala BRIN Dicopot: Tidak Ada Kemajuan Signifikan

02/02/2023 08:44
Ismail Bolong, Korban Tewas Bom Astana, Jenderal senior Polri, Aparat Hukum Diduga Jadi Backing Tambang Ilegal di Sultra, Kapolri Harus Turun Tangan!

APH Diduga Jadi Backing Tambang Ilegal di Sultra, Kapolri Harus Turun Tangan!

02/02/2023 08:16
wallpapercave.com/monitorindonesia.com/ramalan zodiak/zodiak

Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis, 2 Februari 2023: Sagitarius, Kamu akan Berada dalam Posisi yang Lebih Baik!

02/02/2023 08:00
BlockBerry Creative Ajukan Petisi untuk Hentikan Aktivitas Chuu di Dunia Hiburan

BlockBerry Creative Ajukan Petisi untuk Hentikan Aktivitas Chuu di Dunia Hiburan

02/02/2023 07:36

Follow Us

Facebook Twitter Youtube Instagram Tiktok

Telusuri

Download Sekarang

Sport

Bola

Hiburan

Health

Lifestyle

Hobi

Pendidikan

Teknologi

Otomotif

Global

Metropolitan

Rubrik

All Rights Reserved by monitorindonesia.com © 2022

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kode Etik
  • S0P Wartawan
  • Disclaimer
  • Dewan Pers
  • Pedoman Pemberitaan

Follow Us

Facebook Twitter Youtube Instagram Tiktok

Telusuri

Sport

Bola

Hiburan

Health

Lifestyle

Hobi

Pendidikan

Teknologi

Otomotif

Global

Metropolitan

Rubrik

Download Sekarang

Redaksi • Tentang Kami • Kode Etik • SOP Wartawan • Disclaimer • Dewan Pers • Pedoman Pemberitaan

All Rights Reserved by monitorindonesia.com © 2022

top-scroll