Realitarakyat.com – Sebuah Sanctuary atau pusat suaka Rusa Timor terbesar di Indonesia, dibangun dikawasan pusat konservasi, Balai Taman Nasional (BTN) Tambora, Nusa Tenggara Barat.
“Tepatnya di Pos 1 jalur Doroncanga,” kata Deny Rahadi, KBTU BTN Tambora, Kamis (4/2/2021).
Dengan luas 2 hektare, Sanctuary ini selain pusat pengembang biakan Rusa Timor, juga dibangun bungalow-bungalow yang cantik, tentunya dengan harga terjangkau namun fasilitas dan kenyamanan yang terjaga dengan baik.
Pengembangan sanctuary tersebut untuk selanjutnya diharapkan, menghasilkan satwa rusa timor yang siap dilepas ke alam sehingga upaya tersebut mampu meningkatkan populasi satwa tersebut.
“Indukan rusa untuk pengembangan Sanctuary tersebut berasal dari penangkar lain di NTB, satwa sitaan/temuan. Inisiasi indukan tersebut sudah dimulai membangun kerjasama BKSDA NTB,” tambahnya.
Mekanisme kunjungan seperti biasanya berkunjungan ke destinasi wisata lain di TN Tambora.
Pengunjung tinggal datang melapor dan membayar tiket PNBP sesuai tarif yang berlaku di kantor pengelola Sanctuary.
“Catatan pentingnya, pengunjung wajib mematuhi protokol kesehatan dengan memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan ditempat yg disediakan petugas,” katanya.
Di lokasi Sanctuary pengunjung akan dapat menikmati atraksi Rusa timor di kandang atraksi yg sudah disiapkan satu lokasi dengan kandang pembiakan.
Selama berkunjung wisatawan akan diberikan edukasi tentang status perlindungan Satwa maskot NTB tersebut serta memberikan gambaran tentang karakteristik dari Rusa timor itu sendiri.
“Pembangunan Sanctuary ini selain sebagai upaya pelestarian satwa liar tersebut juga diharapkan menjadi atraksi wisata alternatif selain pendakian di TN Tambora,” jelasnya.
Dengan demikian, pengunjung akan mendapatkan beragam atraksi wisata jika berkunjung ke TN Tambora
Di lokasi Sanctuary ini juga pengelola menyediakan beberapa spot selfi atau lokasi berburu foto dengan landscap pemandangan indah Gunung Tambora disisi Barat dan Teluk Saleh bersama Pulau Moyo disisi Timur.(Din)
Discussion about this post