Monitorindonesia.com – Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar hingga saat ini belum menetapkan dan mengirimkan nama calon pengganti Azis Syamsuddin sebagai wakil ketua DPR. Azis kini ditahan oleh KPK karena terjerat kasus korupsi.
Pengamat Politik dari Universitas Al Azhar Indonesia Ujang Komarudin menduga, belum adanya nama calon pengganti Azis Syamsuddin mengindikasikan di internal partai Golkar tengah terjadi tarik ulur kepentingan yang cukup alot.
“Jabatan yang ditinggalkan Azis Syamsuddin sangat strategis. Pasti faksi-faksi di Partai Golkar menginginkan posisi itu. Ya buktinya malam ini kan mereka gelar rapat pleno itu menandakan bahwa jabatan Azis banyak yang incar,” kata Ujang Senin (27/09/2021).
Menurutnya, kepemimpinan Airlangga Hartarto selaku ketua umum partai Golkar tengah diuji dengan dinamika ini.
“Ketum Golkar tengah terbebani kalau saya lihat. Kalau gak terbebani saya kira mudah saja buat suatu keputusan untuk ganti posisi Azis Syamsuddin. Tapi kan ini tidak, malah bikin rapat pleno,” ujarnya.
Ujang mengatakan, jika ketum Golkar salah ambil keputusan maka ada potensi atau benih-benih perpecahan di kemudian hari.
“Akan terjadi friksi yang cukup kuat jika ketum Golkar salah ambil keputusan. Ibaratnya seperti ada bara api dalam sekam nantinya. Apalagi jika dikaitkan dengan periode kekuasaan pemerintahan yang sudah setengah jalan, pasti kekuatan-kekuatan internal yang bergerak dibawah tanah sudah memiliki kalkulasi politik yang memadai,” ungkapnya.
Menurutnya, belum adanya nama pengganti Azis Syamsuddin baik untuk di DPR maupun di partai bisa jadi karena belum adanya titik kompromi antar kekuatan faksi-faksi di internal Partai Golkar.
“Belum ada titik kompromi yang relevan dan diterima semua faksi-faksi. Sekali lagi ini ujian bagi ketum Golkar dalam mengambil keputusan,” tandasnya.[bng]
Discussion about this post