Arief Poyuono: Polemik Ijazah Jaksa Agung Pesanan Para Koruptor

Monitorindonesia.com – Pengamat Hukum Erwin Natosmal Oemar mengatakan bahwa adanya kesalahan tersebut harus dikonfirmasi secara resmi oleh Jaksa Agung sendiri, bukan sekelas Kapuspenkum terkait polemik ijazah Jaksa Agung ST Burhanuddin.

Dia beralasan, perbedaan data tersebut sudah menjadi konsumsi publik, sehingga ST Burhanuddin harus menyampaikan secara terbuka.

“Jaksa Agung harus klarifikasi secara pribadi, seperti mendapatkan ijazah yang asli dari mana, dan kenapa ada perbedaan antara informasi di publik dan akademik di Unsoed,” ujar Erwin beberapa waktu lalu.

Polemik Ijazahh Jaksa Agung dinilai politisi Arief Poyuono merupakan serangan balik dari para koruptor yang sudah di hukum dan akan dihukum oleh Kejaksaan Agung.

“Ini harus diwaspadai sebagai upaya untuk melemahkan Kejaksaan Agung,” tegas Arief Poyuono, Senin (27/9/2021).

Menurut Arief, sangat aneh bila ada yang mau minta investigasi tentang ijazah Jaksa Agung.

“Ini sebuah bentuk pesanan politik sepertinya untuk mendelegitimasi Jaksa Agung yang selama ini sangat gencar dan komitmen menjalankan visi dan misi presiden Jokowi dalam melakukan pemberantasan korupsi,” ucap Arief.

Arief menilai Jaksa Agung sudah banyak mengungkap kasus-kasus mega korupsi yang ditangani oleh Kejaksaan Agung. Bahkan, sudah triliunan aset aset negara yang berhasil diselamatkan Kejaksaan Agung dari para Koruptor

“Sudah clear kok dijelaskan oleh Kapuspen Kejaksaan Agung terkait status Ijasah Jaksa Agung, itu sudah lebih cukup,” katanya.

Dia juga berpesan kepada Jaksa Agung dan staff Kejaksaan Agung jangan kendor dan terus berantas korupsi di negeri ini

“Saya sangat mendukung langkah langkah dan kinerja Kejaksaan Agung dalam melakukan pemberantasan korupsi,” katanya.

Arief menuding polemik ijazah yang sengaja diciptakan ini merupakan bagian dari upaya untuk membuat Kejaksaan Agung menjadi lemah dalam pemeberantasan korupsi.

“Jaksa Agung ini jadi sasaran tembak karena jelas memiliki kinerja sangat bagus dalam menjalankan visi dan misi kangmas Jokowi,” pungkas Arief Poyuono.[man]