Monitorindonesia.com – Dua politisi dari partai The Greens membuat sejarah baru sebagai wanita transgender pertama yang memenangkan kursi parlemen pada pemilihan nasional Minggu (26/09/2021).
Tessa Ganserer dan Nyke Slawik berdiri untuk partai The Greens yang menduduki posisi ketiga di pemilihan tersebut, meningkatkan pembagian suara mencapai 14.8% dari 8.9% pada tahun 2017 dan berperan penting dalam membangun pemerintahan koalisi tiga arah yang baru.
“Ini merupakan kemenangan bersejarah untuk The Greens tetapi juga untuk gerakan emansipasi kelompok transgender dan untuk semua komunitas LGBT,” Ganserer (44 tahun) menuturkan kepada Reuters dan menambahkan bahwa kemenangannya merupakan simbol bagi masyarakat yang toleran dan terbuka.
Prioritas utama bagi Ganserer yang terpilih sebagai anggota parlemen regional Bavaria pada tahun 2013 adalah memudahkan prosedur ratifikasi pergantian identitas jenis kelamin.
Ganserer memiliki dua orang putra juga menginginkan perubahan legislative untuk mengizinkan para ibu lesbian untuk mengadopsi anak.
Slawik (27 tahun) mengatakan bahwa hasil dari pemilihan tersebut tidak terpercaya. Dia bisa memenangkan sebuah kursi di parlemen melalui daftar calon The Greens di provinsi bagian barat, Rhine-Westphalia Utara.
“Gila! Saya masih belum percaya tetapi dengan hasil pemilihan bersejarah ini saya pastinya akan menjadi anggota Bundestag selanjutnya,” Slawik menuliskan melalui akun Instagram-nya.
Slawik menyerukan rencana nasional terhadap tindakan yang menentang homophobia dan transphobia, peraturan penentuan jati diri dan perbaikan terhadap perundang-undangan anti diskriminasi.
Homoseksual didiskriminasi di Jerman dapa 1969 dan pernikahan sesame jenis disahkan pada tahun 2017. Tetapi kejahatan kebencian terhadap LGBT meningkat sampai 36% pada tahun lalu, menurut laporan kepolisian yang menegaskan adanya peningkatan tren homophobia di beberapa bagian masyarakat Jerman.[Yohana]
Discussion about this post