Monitorindonesia.com – Siswa SMA di Dairi Bunuh Diri. Suasana duka masih menyelimuti keluarga salah satu siswa SMA Negeri di Sidikalang, Kabupaten Dairi, Sumatera Utara yang nekad mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri. Korban berinisial M itu merupakan siswa kelas XI IPA di salah satu SMA Negeri di Kecamatan Sidikalang.
M tewas meregang nyawa di dapur rumah orang tuanya di Kelurahan Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang pada Selasa (14/9/2021) sore. Korban yang merupakan anak pertama dari dua bersaudara itu, ditemukan tewas tergantung dengan seutas tali di dapur rumah oleh orang tuanya saat pulang dari ladang.
Sontak orang tua M pun histeris melihat anaknya sudah tak bernyawa. Peristiwa itu pun membuat warga sekitar geger.
Teman-teman sekolah pun tak percaya, M nekad bunuh diri. Dari informasi yang dihimpun, pada Selasa (14/9/2021) siang harus datang ke sekolah panggilan panggilan guru. M harus menghadap guru karena ada tugas sekolah yang tidak dikerjakan.
Bahkan guru sekolahnya juga sempat menghubungi orang tuanya untuk datang ke sekolah pada Rabu (15/9/2021). Namun, belum sempat orangtuanya menghadap guru, M sudah meninggal dunia.
M menurut penuturan teman sekolahnya, sempat mengutarakan niatnya untuk bunuh diri. M takut dimarahi orangtuanya karena tidak mengerjakan tugas sekolah.
Kapolsek Sidikalang Kota Iptu Sukanto Berutu membenarkan M meninggal karena bunuh diri. Namun, atas permintaan keluarga, jasad korban tak perlu diotopsi.
“Pada tubuh tubuh tidak menunjukkan tanda-tanda pencarian. korban dari hasil pencarian, korban memang tewas karena bunuh diri sesuai ciri-ciri fisik pada kasus bunuh diri,” jelas Sukanto.
#Siswa SMA di Dairi Bunuh Diri
Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu pada Rabu (15/09/2021) melayat ke rumah duka. Bupati mengaku prihatin dan menyampaikan dukacita yang mendalam kepada keluarga korban.
“Mari kita lakukan agar menerima segala amal ibadahnya selama di dunia dan dapat diterima di sisi Tuhan Yang Maha Esa, ucap Bupati yang ditemani pejabat pendidikan di wilayah itu.
Bupati mengintruksikan dinas terkait dan Tim Perlindungan Perempuan dan Anak Kabupaten Dairi lebih meningkatkan sosialisasi tentang keberadaan Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) Kekelengen. Hal itu untuk memastikan agar kejadian serupa tidak terjadi lagi di Dairi.
“Saya meminta bidang perlindungan perempuan dan anak untuk melakukan pendampingan kasus ini dan melakukan konseling psikologis untuk keluarga korban,” pinta Bupati.
Menurut Eddy, anak dibawah umur harus dilakukan pendampingan. “Silahkan dampingi anak-anak kita dan berikan bimbingan, sehingga hal seperti ini tidak terjadi lagi,” tandas Bupati.
Bupati mengatakan, layanan konseling Puspaga Kekelengen yang bertempat di Jalan Keluarga Berencana No. 3 Sidikalang dapat dimanfaatkan masyarakat untuk kegiatan bimbingan dan konseling secara gratis.[Koresponden MI Dairi/Clara]
#Siswa SMA di Dairi Bunuh Diri #
Discussion about this post