Monitorindonesia.com – Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK), Siti Nurbaya mengungkapkan, pasca kebakaran hutan dan lahan (karhutla) tahun 2015, pemerintah mengubah paradigma kebijakan, program dan strategi penanggulangan dengan mengutamakan pencegahan. Bahkan, pendekatan teknis yang disertai peningkatan sosial ekonomi telah berdampak nyata terhadap penurunan titik panas (hot spot) yang kita rasakan selama tahun 2016, 2017, 2018 hingga 2020.
“Termasuk penurunan luas areal kebakaran hutan dan lahan,” kata Siti Nurbaya saat membuka Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Bagi Masyarakat Peduli Api Berkesadaran Hukum (MPA Pralegal) Tahun 2021 secara daring, Senin (20/9/2021).
Hal ini, menurut Menteri Siti, terbukti dari hasil monitoring dan evaluasi kejadian karhutla menunjukkan penurunan, baik jumlah maupun intensitasnya. Bahkan, berdasarkan data luas areal terbakar akibat karhutla telah menurun tajam di tahun 2020, yaitu 82%.
“Kemudian emisi karbon karhutla pada tahun 2019 itu jumlahnya 456 juta ton CO2, dan pada tahun 2020, turun menjadi 31 juta ton CO2, atau turun sebesar 93%, tahun 2021 harusnya lebih kecil lagi, karena menurut badan meteorologi dunia juga NASA tahun 2020 itu lebih panas dari tahun 2021,” ungkapnya.
Keberhasilan dalam menanggulangi karhutla, masih menurut Siti, mengantarkan Indonesia ke arena global dengan agenda Forestry and Land Use (FOLU) Net Sink 2030, artinya Indonesia harus semakin baik, dan pada tahun 2030 akan menjadi puncak bahwa Indonesia telah memberikan kontribusi terbaik kepada masyarakat global dalam upaya penanggulangan karhutla untuk mengendalikan perubahan iklim.
“Keberhasilan ini akan dibawa oleh Bapak Presiden pada Conference of the Parties (COP) ke 26 di Glasgow, Inggris pada 31 Oktober-12 November 2021 mendatang,” kata Siti seraya berharap berbagai keberhasilan Indonesia tersebut bisa menjadi model berbagai replikasi di tingkat yang lebih luas, baik regional, nasional, bahkan internasional.
Terkait Pelatihan Pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan Bagi Masyarakat Peduli Api Berkesadaran Hukum (MPA Pralegal) Tahun 2021, Menteri LHK mengatakan, pelatihan ini merupakan program berkesinambungan yang telah dilaksanakan sejak tahun 2020, kerjasama Kementerian LHK dengan Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB) dalam rangka meningkatkan kapasitas MPA-Paralegal. Pada bulan Agustus 2020 telah dilaksanakan pelatihan pada 12 desa dengan jumlah peserta 249 orang di 6 Provinsi. (Ery)
Discussion about this post