• Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Search
Close
Search
Close
  • Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Home Nasional

Salam Pancasila Salam Pemersatu Kebangsaan

iwah by iwah
02/04/2022 14:49
in Nasional, Berita Utama
salam, ende, lahir Pancasila, Sejarah

Lambang RI Garuda Pancasila. [bpip]

Yogyakarta, MI – Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Yudian Wahyudi menekankan pentingnya sosialisasi Salam Pancasila sebagai salam pemersatu kebangsaan yang menjadi tugas dan fungsi lembaganya dalam membangun harmoni antarumat beragama.

Yudian dalam keterangan tertulis yang diterima, di Yogyakarta, Sabtu (2/4), mengatakan bahwa sejarah dan latar belakang Salam Pancasila diadopsi dari Salam Merdeka Bung Karno (Presiden Soekarno) yang dikumandangkannya pada awal kemerdekaan.

“Salam ini sejatinya dikenalkan Presiden Pertama RI Soekarno pada 1945. Bung Karno bilang kita ini kemajemukannya berlapis-lapis. Supaya tidak repot dengan hal-hal sensitif, maka perlu ada salam pemersatu kebangsaan,” katanya dilansir Antara.

Menurut dia, salam yang bisa merangkum semua yang tidak menimbulkan perbedaan itu bentuk gerakannya yaitu mengangkat tangan kanan lima jari di atas pundak sedikit. Ini maksudnya mengamalkan kelima sila Pancasila dan harus ditanggung dan menjadi kewajiban bersama-sama rakyat Indonesia.

Kemudian, setiap jemari tidak berpisah, pengertiannya adalah antara sila satu dengan yang lainnya saling menyatu dan menopang.

BacaJuga

Pakar Hukum Dorong Presiden Nonaktifkan Sementara Wamenkumham

Komisi III Minta PPATK Ungkap Data Transaksi Rp 300 T di Kemenkeu

Selain pentingnya menyosialisasikan Salam Pancasila, Kepala BPIP juga menyinggung soal konsensus dalam berbangsa dan bernegara. Menurut dia, legitimasi kebangsaan tertinggi bukan muncul dari suatu kelompok tertentu, tetapi ada di kebersamaan dan persahabatan.

“Artinya, konsensus merupakan sumber hukum tertinggi yang mengatur kehidupan. Untuk agama, konsensusnya adalah kitab suci masing-masing. Karena ini dalam kehidupan bernegara, maka konsensusnya termaktub dalam UUD 1945. UUD 45 itu isinya nilai-nilai keagamaan yang sudah disepakati bersama, tapi bahasanya memakai bahasa hukum,” katanya pula.

Oleh karena itu, Yudian selalu menegaskan bahwa tidak ada toleransi tanpa konsensus. Karena, nanti masing-masing standarnya berbeda. “Masing-masing nanti punya warna antara kelompok yang satu dengan yang lainnya,” kata Yudian.

Sebagai wadah ide-ide dan pandangan dari para tokoh agama, BPIP bekerja sama dengan UIN Sunan Kalijaga (Suka) Yogyakarta mengadakan dialog kebangsaan antarumat beragama bertema “Pembangunan Narasi Persatuan dalam Kebinekaan dan Moderasi Beragama antar Tokoh Agama se-Indonesia” di Yogyakarta akhir Maret 2022.

“Dialog tersebut juga diharapkan mampu mencetuskan deklarasi tentang keindonesiaan, khususnya etika dalam bermedia sosial. Hasil deklarasi ini bisa disampaikan ke internal masing-masing organisasi kemasyarakatan,” katanya pula.

Rektor UIN Suka Prof Al Makin mengatakan, Dialog Kebangsaan itu didasarkan pada kajian UIN selama bertahun-tahun tentang hubungan persahabatan antarumat beragama maupun internal beragama bahwa persahabatan di kalangan remaja, anak, dan para mahasiwa umumnya didasari kesamaan iman, kedaerahan, dan aliran.

“Jarang sekali persahabatan didasari lintas organisasi dan lintas iman,” kata Rektor.

Al Makin mengatakan bahwa ukuran moderasi beragama itu sederhana. Yakni, seberapa banyak teman yang tidak berbahasa sama, tidak berorganisasi sama, dan tidak sama cara beribadahnya, namun selalu ditingkatkan persahabatan di antara yang berbeda-beda agama, kepercayaan, etnis, golongan dan seterusnya.

“Mari kita sosialisasikan di masyarakat dan media sosial bahwa kita semua bersahabat, berkawan, dan bersaudara. Saya kira ini sangat diperlukan dalam konteks keindonesiaan yang sangat kaya,” katanya lagi.

Selain itu, dia mengatakan bahwa masyarakat harus kembali ke akar keindonesiaan, yang memiliki empat hal, yakni keadilan, moderasi, kebajikan, dan persahabatan. Menurutnya, kembali ke akar jati diri bangsa Indonesia itu sebenarnya sudah dilakukan oleh para pendiri bangsa.

Misalnya, Soekarno, Mohammad Hatta, H Agus Salim, M Yamin hingga Sutan Sjahrir sudah mempelajari jati diri bangsa Indonesia sebelum proklamasi. Karena itu, Rektor UIN Suka juga mengapresiasi langkah BPIP dalam menjaga dan mengawal nilai-nilai Pancasila, dan terus menggali nilai-nilai Pancasila dalam masyarakat.

[iwah]

Baca Juga

  1. Antara Soekarno, Pohon Sukun di Ende dan Pancasila
Tags: BPIPPancasilasalam pancasila
Previous Post

Bareskrim Polri Kembali Sita Aset Kasus Gagal Bayar KSP Indosurya

Next Post

Singkirkan Perseteruan, AS Bantu Penyelidikan Kecelakaan Pesawat China Eastern Airlines

Related Posts

BPIP: Pejabat Doyan Pamer Harta Harus Siap "Ditelanjangi"
Berita Utama

BPIP: Pejabat Doyan Pamer Harta Harus Siap “Ditelanjangi”

12/03/2023 22:43
negara, BPIP
Politik

Sindir Bupati Iti Jayabaya, BPIP: Konsitusi Beri Jaminan Setiap Warga Negara untuk Beribadat

19/12/2022 11:26
Jadi Pahlawan Masa Kini: Bangsa dengan Produk dan Budaya Lokal
Nasional

Jadi Pahlawan Masa Kini: Bangsa dengan Produk dan Budaya Lokal

10/11/2022 17:45
UU Narkotika
Hukum

BPIP Sebut UU Narkotika Terdapat Pasal Tak Sesuai Nilai Pancasila

15/10/2022 13:26
Pemimpin, BPIP, sayangkan, RUU, perampasan, aset, tindak, pidana, ditolak, DPR, Benny, Pancasila,Cilegon, film untuk anak harus
Berita Utama

Film untuk Anak Harus Dibangun dari Kuatnya Karakter Tokoh

29/09/2022 15:00
gotong royong
Politik

Gotong Royong Jangan Sampai Terabaikan Dimasa Pandemi Covid19

18/09/2022 10:48
Next Post
bantu, 120 korban kecelakaan pesawat china eastern diidentifikasi

Singkirkan Perseteruan, AS Bantu Penyelidikan Kecelakaan Pesawat China Eastern Airlines

Discussion about this post

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Mahfud MD Apresiasi Kemajuan Pelayanan Polri, Kuat-kuatan Antar Penegak Hukum

Kuat-kuatan Antar Penegak Hukum

21/03/2023 00:53
Widuri Ekraf Ditarget Lahirkan Pengusaha Muda dan Buka Lapangan Kerja Dok Foto : Istimewa

Widuri Ekraf Ditarget Lahirkan Pengusaha Muda dan Buka Lapangan Kerja

20/03/2023 20:08
DPR Setujui Perppu Cipta Kerja Menjadi UU

DPR Setujui Perppu Cipta Kerja Menjadi UU

21/03/2023 10:49
Fraksi PKS Nyatakan Walk Out di Rapat Paripurna Pengesahan RUU Ciptaker Jadi UU

Fraksi PKS Nyatakan Walk Out di Rapat Paripurna Pengesahan RUU Ciptaker Jadi UU

21/03/2023 11:09
Catat! Wamenkumham Tidak Ada Sangkut Paut dengan Aduan IPW, Pakar Hukum Dorong Presiden Nonaktifkan Sementara Wamenkumham

Pakar Hukum Dorong Presiden Nonaktifkan Sementara Wamenkumham

21/03/2023 18:36
Komisi III Minta PPATK Ungkap Data Transaksi Rp 300 T di Kemenkeu

Komisi III Minta PPATK Ungkap Data Transaksi Rp 300 T di Kemenkeu

21/03/2023 18:32
Laporan IPW Tidak Benar! Wamenkumham: Kenapa Saya Harus Serius!, Terungkap, Yossi Andika Bukan Aspri Wamenkumham, Tapi..., Tak Cukup Klarifikasi Saja, KPK Diminta Periksa Wamenkumham!

Tak Cukup Klarifikasi Saja, KPK Diminta Periksa Wamenkumham!

21/03/2023 18:20
Sambut Hari Raya Nyepi, Umat Hindu Gelar Tawur Kasanga di Pura Amerta Jati

Sambut Hari Raya Nyepi, Umat Hindu Gelar Tawur Kasanga di Pura Amerta Jati

21/03/2023 18:18

Recent News

Catat! Wamenkumham Tidak Ada Sangkut Paut dengan Aduan IPW, Pakar Hukum Dorong Presiden Nonaktifkan Sementara Wamenkumham

Pakar Hukum Dorong Presiden Nonaktifkan Sementara Wamenkumham

21/03/2023 18:36
Komisi III Minta PPATK Ungkap Data Transaksi Rp 300 T di Kemenkeu

Komisi III Minta PPATK Ungkap Data Transaksi Rp 300 T di Kemenkeu

21/03/2023 18:32
Laporan IPW Tidak Benar! Wamenkumham: Kenapa Saya Harus Serius!, Terungkap, Yossi Andika Bukan Aspri Wamenkumham, Tapi..., Tak Cukup Klarifikasi Saja, KPK Diminta Periksa Wamenkumham!

Tak Cukup Klarifikasi Saja, KPK Diminta Periksa Wamenkumham!

21/03/2023 18:20
Sambut Hari Raya Nyepi, Umat Hindu Gelar Tawur Kasanga di Pura Amerta Jati

Sambut Hari Raya Nyepi, Umat Hindu Gelar Tawur Kasanga di Pura Amerta Jati

21/03/2023 18:18

Follow Us

Facebook Twitter Youtube Instagram Tiktok

Telusuri

Download Sekarang

Sport

Bola

Hiburan

Health

Lifestyle

Hobi

Pendidikan

Teknologi

Otomotif

Global

Metropolitan

Rubrik

All Rights Reserved by monitorindonesia.com © 2022

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kode Etik
  • S0P Wartawan
  • Disclaimer
  • Dewan Pers
  • Pedoman Pemberitaan

Follow Us

Facebook Twitter Youtube Instagram Tiktok

Telusuri

Sport

Bola

Hiburan

Health

Lifestyle

Hobi

Pendidikan

Teknologi

Otomotif

Global

Metropolitan

Rubrik

Download Sekarang

Redaksi • Tentang Kami • Kode Etik • SOP Wartawan • Disclaimer • Dewan Pers • Pedoman Pemberitaan

All Rights Reserved by monitorindonesia.com © 2022

top-scroll