Jakarta, MI – Sebgai negara pengekspor batu bara terbesar di dunia yang digunakan untuk pembangkit listrik, Indonesia akan dapat meningkatkan produksi untuk membantu memenuhi permintaan dari negara-negara yang kehilangan pasokan dari Rusia.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Arifin Tasrif mengatakan negara-negara, yang menolak disebutkan namanya, telah meminta batu bara dari Indonesia setelah sanksi terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, yang disebut Moskow sebagai “operasi militer khusus”.
“Kami akan membantu setiap negara yang kekurangan bahan semacam ini sebanyak yang kami bisa,” kata Tasrif saat wawancara dengan Reuters di sela-sela Sydney Energy Forum yang diselenggarakan oleh pemerintah Australia dan Badan Energi Internasional.
Target produksi batubara Indonesia tahun ini adalah 663 juta ton. Tasrif tidak mengatakan berapa banyak target itu bisa dinaikkan.
“Kita punya sumber daya. Kalau kita melihat keseimbangan, kita harus meningkatkan produksi kita,” katanya, seraya menambahkan bahwa penambang wajib mencadangkan 25 persen untuk pasar domestik.
Sementara Eropa kekurangan batu bara, batu bara Indonesia “mungkin tidak memenuhi spesifikasi mereka,” kata Tasrif, sambil menambahkan bahwa pembeli mungkin dapat menyesuaikan sistem pembakaran mereka.
“Jika situasinya sangat mendesak, terutama memasuki musim dingin di akhir tahun, kami tidak ingin membiarkan orang menderita tanpa batu bara. Kami harus melakukan sesuatu di kedua sisi.”
Konferensi di Sydney difokuskan pada keamanan energi dan menemukan cara untuk mempercepat transisi ke netral karbon.
Indonesia melihat penangkapan dan penyimpanan karbon (CCS) sebagai cara penting untuk membantu memenuhi tujuan emisi nol bersih dan rencana untuk mengeluarkan kredit karbon untuk proyek CCS, kata Tasrif.
Dia mengatakan Indonesia akan mengeluarkan kredit karbon pertamanya untuk jenis proyek lain “segera”.
Sudah ada tiga proyek percontohan CCS di Indonesia, dengan raksasa minyak dan gas seperti BP dan ExxonMobil Corp mempelajari peluang CCS, dan pemerintah sedang mencari cara untuk menangkap karbon dari industri lain untuk diasingkan di lepas pantai di ladang minyak dan gas yang menipis.