• Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Search
Close
Search
Close
  • Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Menu
  • Home
  • Nasional
  • Nusantara
  • Hukum
  • Politik
  • Ekonomi
  • Index
  • Mi Podcast
  • MI Channel
Home Politik

Direktur Eksekutif CBA Yakin MK Bakal Tolak Gugatan Sistem Pemilu Terbuka

Syamsul by Syamsul
14/01/2023 20:21
in Politik
Anies, Uchok

Pengamat Politik Uchok Sky. [Foto: dok.Ist]

Jakarta, MI– Pemerhati Sosial Politik, Uchok Sky Khadafi meyakini, Mahkamah Konstitusi (MK) tidak akan mengabulkan atau bakal menolak permohonan gugatan terkait sistem proporsional terbuka. Diketahui, sistem pemilu terbuka saat ini tengah di uji materi oleh sejumlah pihak ke MK.

Uchok mengatakan, gugatan itu bakal diterima jika terlebih dahulu ada amandemen konstitusi.

“Kecuali jika sistem perwakilan yang saat ini kita anut yakni bikameral (perwakilan dua kamar) di amandemen kemungkinan gugatan itu dikabulkan MK cukup potensial,” kata Aktivis 98 itu kepada wartawan, Sabtu (14/01/2023).

Menurutnya, peluang sistem proporsional tertutup digunakan kembali cukup kecil kemungkinannya.

“Pemilu tertutup kan hanya partai yang dipilih dan mereka yang tentukan calegnya. Sedangkan kita menganut sistem perwakilan dua kamar (DPR dan DPD RI). Anggota DPD RI kan gak punya parpol. Justru kalau dikabulkan, sistemnya bakal absurd,” tandas Direktur Eksekutif Center for Budget Analisis (CBA) itu.

BacaJuga

Meski Kesakralan Rabu Pon Berhasil Dipatahkan NasDem, Pengamat Tetap Yakin Jokowi Akan Lakukan Reshuffle Kabinet

Gelar Pertemuan, PKS dan NasDem Kompak Tegaskan Tak Ada Pembahasan Soal Cawapres Pendamping Anies

Uchok mengatakan, mestinya substansi perdebatan terkait sistem pemilu bukan soal terbuka maupun tertutup.

“Tapi bagaimana pemilu menghasilkan kandidat-kandidat wakil rakyat yang punya integritas dan kapabilitas yang memadai. Dua sistem itu sudah pernah digunakan, jadi sebaiknya segenap elemen bangsa ini mencari formulasi atau alternatif lain selain dua opsi itu. Nah, saya kira itu yang mesti jadi bahan kajian,” ucapnya.

Uchok mengatakan, sebenarnya model pemilu saat ini hanya menonjolkan segi kuantitas tanpa mengedepankan kualitas yang memadai.

“Seleksi pemilunya kan modelnya berdasarkan suara terbanyak itu artinya hanya soal kuantitas. Sepanjang model ini terus diadopsi jangan harap kualitas demokrasi kita jadi lebih baik,” tegasnya.

Uchok mengandaikan, sistem pemilihan calon pemimpin itu mestinya seperti yang berlaku di dunia binatang.

“Ada dua kebiasaan dalam dunia binatang soal memilih pemimpin. Pertama, dunia burung, calon pemimpin dipilih berdasarkan kicauannya yang merdu (tanpa pertengkaran). Sedangkan model memilih pemimpin di dunia mamalia seperti monyet, simpanse dan kera itu berdasarkan kekuatan (gaduh) dan mengandalkan kekuatan koloni. Ini penelitian yang dilakukan Charles Darwin loh dalam bukunya yang fenomenal itu The Origins of Species. Mestinya kaya model burung pilih pemimpin itu,” selorohnya.

Uchok juga menyoroti sikap PDIP yang berbeda dengan parpol lainnya soal pilihan sistem pemilu.

Menurutnya, PDIP tidak akan pilih model pemilihan ala dunia burung, atau dunia mamalia.

“Tapi PDIP pilih tertutup agar bisa menggilas atau ditenggelamkan Partai lain. PDIP tahu, hidup partai lain, bukan karena partainya. Tapi ada tokoh yang jadi caleg, dan nomor bukan number one yang tidak disukai rakyat, makanya mereka pilih sistem pemilu tertutup biar semuanya berjalan sesuai kehendak mereka,” sindirnya.

Diketahui, saat ini Mahkamah Konstitusi (MK) tengah memproses uji materi Undang-Undang (UU) Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu yang terkait sistem proporsional terbuka.

Baca Juga

  1. Golkar Sebut Sistem Proporsional Terbuka Masih Relevan
Tags: Sistem Proporsional Terbuka
Previous Post

KPK Bakal Buktikan TPPU Rp 14 Miliar di Kasus Bekas Bupati Hulu Sungai Tengah 

Next Post

Respons Isu RK Gabung Partai Golkar, Nurul Arifin: Belum Penuhi Syarat Legal Formal

Related Posts

Hamdan Zoelva Sebut Sistem Proposional Terbuka Bikin Kuasa Uang dan Oligarki Menguat 
Politik

Hamdan Zoelva Sebut Sistem Proporsional Terbuka Bikin Kuasa Uang dan Oligarki Menguat 

16/01/2023 00:26
Jusuf Kalla Pertanyakan Cara Mengkritik Pemerintah Tanpa Ditangkap Polisi?
Politik

JK Klaim Sebagai Pengusul Pertama Sistem Proporsional Terbuka

09/01/2023 19:05
DPR Bakal Bentuk PansusTenaga Honorer
Politik

Ketua Komisi II DPR Sebut Seluruh Fraksi Sepakat Pilih Sistem Proporsional Terbuka

05/01/2023 20:24
FIR dan DCA
Politik

Golkar Sebut Sistem Proporsional Terbuka Masih Relevan

31/12/2022 07:14
Sindir Penggugat Sistem Proporsional Terbuka, PKB: Jangan Korbankan Demokrasi Demi Memperpanjang Kekuasaan
Berita Utama

Sindir Penggugat Sistem Proporsional Terbuka, PKB: Jangan Korbankan Demokrasi Demi Memperpanjang Kekuasaan

31/12/2022 04:00
Next Post
Suntik Mati TV Analog Bikin Susah Rakyat, DPR Bakal Panggil Menteri Johnny 

Respons Isu RK Gabung Partai Golkar, Nurul Arifin: Belum Penuhi Syarat Legal Formal

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Danpaspampres

Ini Alasan Panglima TNI Mutasi Danpaspampres

03/02/2023 15:19
Jaksa Penuntut Setya Novanto 'Mudik' ke Kejagung

Jaksa Penuntut Setya Novanto ‘Mudik’ ke Kejagung

03/02/2023 20:01
August Hamonangan Murka ke Dinas Citata DKI Jakarta, Soal Apa?

August Hamonangan Murka ke Dinas Citata DKI Jakarta, Soal Apa?

03/02/2023 13:52
PSI Apresiasi Pemerintah Prioritaskan Belanja APBN 2023 Dukung Kualitas Pertumbuhan

PSI Apresiasi Pemerintah Prioritaskan Belanja APBN 2023 Dukung Kualitas Pertumbuhan

03/02/2023 14:30
Gerah dengan Tuntutan Richard! Mantan Hakim Ini Tantang Jaksa Agung Debat

Gerah dengan Tuntutan Richard! Mantan Hakim Ini Tantang Jaksa Agung Debat

04/02/2023 01:31
Hasya

Soal Hasil Rekonstruksi Ulang Kasus Hasya, Polisi Bilang Begini 

04/02/2023 00:40
MAKI Desak Dewas KPK Panggil Firli Bahuri, Mengapa?

MAKI Desak Dewas KPK Panggil Firli Bahuri, Mengapa?

03/02/2023 23:39
NasDem Ogah Mundur dari Koalisi, Demokrat Singgung Asas Kesetaraan, Surya Paloh Sebut Jokowi Tak Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke NasDem

Meski Kesakralan Rabu Pon Berhasil Dipatahkan NasDem, Pengamat Tetap Yakin Jokowi Akan Lakukan Reshuffle Kabinet

03/02/2023 22:37

Recent News

Gerah dengan Tuntutan Richard! Mantan Hakim Ini Tantang Jaksa Agung Debat

Gerah dengan Tuntutan Richard! Mantan Hakim Ini Tantang Jaksa Agung Debat

04/02/2023 01:31
Hasya

Soal Hasil Rekonstruksi Ulang Kasus Hasya, Polisi Bilang Begini 

04/02/2023 00:40
MAKI Desak Dewas KPK Panggil Firli Bahuri, Mengapa?

MAKI Desak Dewas KPK Panggil Firli Bahuri, Mengapa?

03/02/2023 23:39
NasDem Ogah Mundur dari Koalisi, Demokrat Singgung Asas Kesetaraan, Surya Paloh Sebut Jokowi Tak Ucapkan Selamat Ulang Tahun ke NasDem

Meski Kesakralan Rabu Pon Berhasil Dipatahkan NasDem, Pengamat Tetap Yakin Jokowi Akan Lakukan Reshuffle Kabinet

03/02/2023 22:37

Follow Us

Facebook Twitter Youtube Instagram Tiktok

Telusuri

Download Sekarang

Sport

Bola

Hiburan

Health

Lifestyle

Hobi

Pendidikan

Teknologi

Otomotif

Global

Metropolitan

Rubrik

All Rights Reserved by monitorindonesia.com © 2022

  • Redaksi
  • Tentang Kami
  • Kode Etik
  • S0P Wartawan
  • Disclaimer
  • Dewan Pers
  • Pedoman Pemberitaan

Follow Us

Facebook Twitter Youtube Instagram Tiktok

Telusuri

Sport

Bola

Hiburan

Health

Lifestyle

Hobi

Pendidikan

Teknologi

Otomotif

Global

Metropolitan

Rubrik

Download Sekarang

Redaksi • Tentang Kami • Kode Etik • SOP Wartawan • Disclaimer • Dewan Pers • Pedoman Pemberitaan

All Rights Reserved by monitorindonesia.com © 2022

top-scroll