Jakarta, MI – Pengamat politik dari Universitas Al Azhar Ujang Komarudin berpandangan partai Nasional Demokrat (NasDem) saat ini sedang cari aman dari isu reshuffle kabinet, ditandai dengan kesibukan Surya Paloh dan sejumlah fungsionaris bertemu elite partai politik lain.
“Saya sih melihat langkah zig-zag untuk tetap berada di tengah untuk balance agar tetap bersama Jokowi, paling tidak dekat juga dengan partai partai oposisi itu. Ya bisa jadi bahwa ini langkah cari amanlah,” ujar Ujang kepada wartawan, Sabtu (4/2).
Safari politik Surya Paloh memang tidak lain untuk mengamankan pencalonan Anies. Namun kata Ujang, strategi zig-zag yang dilakukan Ketua Umum NasDem dengan PKS dan Demokrat agar kursi Anies dapat dipenuhi.
“Sekarang melakukan strategi zig-zag, langkah kembali dekat dengan partai koalisi seperti Golkar, Gerindra PKS dan lainnya, bahkan juga ingin bertemu dengan PDIP,” katanya.
Ujang menilai hal itu dilakukan NasDem karena ingin tetap dekat dengan Presiden Joko Widodo yang didukungnya sejak periode pertama. Hanya saja, sikap NasDem itu bertentangan dengan keinginan Jokowi yang terlihat akan mendukung calon presiden yang berbeda.
“Ya itu lah politik bisa melakukan manuver apapun untuk partainya agar tidak terlalu dikerjai oleh kekuasaan. Di saat yang sama juga tidak kehilangan muka di mata publik, maka itu NasDem akan bermain cantik,” katanya.
Sebelumnya Surya Paloh mengutus sejumlah elite partai bersafari ke Sekretariat Bersama (sekber) Partai Gerindra dan PKB di Jakarta.
Di akhir Januari, dia juga mendatangi Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono.
Ujang menilai Surya Paloh sengaja ingin menunjukkan tajinya sebagai ketua umum partai yang berpengaruh.
Menurutnya, langkah-langkah agresif Surya Paloh inilah yang mambuat NasDem tetap hidup.
