Pemerintah Harus Lakukan Langkah Konkret Selamatkan Anak dari Covid-19

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 28 Juni 2021 08:12 WIB
Monitorindonesia.com - Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) menilai peningkatan kasus infeksi virus corona atau Covid-19 pada anak di Indonesia menunjukkan adanya situasi serius dalam upaya pengendalian pandemi. Tingginya kasus infeksi pada anak sebagai kelompok rentan tersebut mencerminkan bahwa penanganan Covid-19 di Indonesia belum berpihak kepada anak. Penilaian ini disampaikan Komisioner KPAI bidang Pendidikan, Retno Listyarti melalui keterangan pers tertulisnya, yang dikutip minitorindinesia.com, Senin (28/6/2021), menanggapi data Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), dimana proporsi kasus positif Covid-19 pada anak usia 0-18 tahun sebesar 12,5%. Artinya 1 dari 8 kasus positif Covid-19 adalah anak-anak. Sedangkan, case fatality rate (angka kematian) Covid-19 pada anak di Indonesia merupakan tertinggi di dunia sebesar 3%-5%. Data tren secara global menunjukkan kasus infeksi pada anak selalu menempati urutan terendah. Bahkan, proporsi infeksi Covid-19 pada anak secara global hanya sekitar 3%, sedangkan Indonesia melaporkan proporsi infeksi Covid-19 pada anak mencapai 12,5%. Melanjutkan pernyataannya, Retno mengatakan, situasi kesehatan anak yang kompleks seperti malnutrisi dan stunting, akan memperburuk kondisi anak yang terinfeksi Covid-19. “Terlebih rumah sakit di Indonesia belum dilengkapi ruang ICU khusus anak yang terinfeksi Covid-19. Hal inlah yang menjadi penyebab tingkat kematian anak tinggi, karena anak-anak yang megalami masa kritis kerap tidak tertolong akibat ketiadaan ruang ICU,” sebutnya. Terkait hal ini, KPAI meminta pemerintah harus melakukan langkah konkret dalam menyelamatkan anak-anak agar tidak terinfeksi Covid-19. Pemerintah perlu melakukan langkah-langkah konkrit dan terencana untuk menyelamatkan anak-anak yang terinfeksi, sekaligus mencegah anak-anak tertular Covid-19. Lantas, KPAI pun memberikan lima rekomendasi untuk dapat memcegah penularan serta terinfeksinya anak di masa pandemi Covid-19 ini. Pertama, penguatan 3T (testing, tracing, treatment) yang secara signifikan dapat dijadikan indicator pencegahan penanganan dini anak-anak yang terinfeksi Covid-19. “Ketika skema 3T pada orang dewasa saja masih belum memadai, maka kasus Covid-19 pada anak menjadi lambat terdeteksi. Ini berpotensi membuat kasus kematian pada anak menjadi tinggi, apalagi Indonesia tidak memiliki ruang ICU khusus anak yang terinfeksi Covid-19,” jelas Retno. Kedua, orang tua harus melengkapi Imunisasi dasar untuk Balita dan anak-anak, karena program imunisasi pada anak menurun selama pandemi, sehingga bisa memicu wabah lainnya. Program pemerintah Indonesia dalam pembangunan kesehatan bukan masalah Covid-19 saja, tapi program rutin lain terkait anak tidak boleh diabaikan.  “Pemberian Imunisasi dasar dan makanan tambahan yang sehat dan bergizi bagi balita harus terus dijalankan sebagai progam pengarusutamaan, program unggulan," ujarnya. Ketiga, pemerintah pusat dan pemerintah daerah harus segera memprioritaskan pembangunan ruang ICU khusus anak yang terinfeksi covid-19 sebagai upaya menekan angka kematian anak. Keempat, pemerintah harus menunda Pembelajaran Tatap Muka (PTM) pada tahun ajaran baru Juli 2021 yang kurang dari sebulan lagi, mengingat kasus sangat tinggi dan positivity rate di sejumlah daerah diatas 5 persen. “Kondisi ini tidak aman untuk buka sekolah tatap muka, membahayakan keselamatan anak-anak. Pemerintah pusat maupun pemerintah daerah sesuai Konvensi Hak Anak harus memenuhi hak hidup dan hak sehat bagi anak-anak Indonesia,” imbuhnya. Kelima, orangtua dan orang dewasa  di rumah harus terapkan protocol kesehatan yang ketat saat keluar rumah dan kembali ke rumah. Ketika aktivitas anak masih banyak di rumah, maka orang dewasa di sekitar anaklah yang diduga kuat menulari anak.  “Semakin rendahnya perilaku orang dewasa untuk melaksanakan 5M (memakai masker, mencuci tangan, menjaga jarak, menghindari kerumunan, mengurangi mobilitas), maka akan berpotensi meningkatkan jumlah anak-anak yang tertular covid-19 akan terus meningkat,” demikian disampaikan Retno. (Ery)

Topik:

selamatkan anak dari covid-19