Parkiran Mobil Dijadikan Pusat Perawatan Covid-19 di Thailand

Aldiano Rifki
Aldiano Rifki
Diperbarui 28 Juli 2021 11:58 WIB
Bangkok, Monitorindonesia.com - Penyebaran wabah Covid-19 yang memburuk di Thailand membuat rumah sakit kewalahan menerima pasien sehingga memaksa dokter merawat pasien di tempat parkir dan menolak pasien lainnya yang sakit parah. Antrean panjang orang terlihat mengantri di tempat parkir dan area tenda di lokasi pengujian di Bangkok. Sedangkan di pusat pengujian drive-through di wilayah Nakhon Pathom, barisan mobil membentang sejauh 1 km di luar rumah sakit, menurut laporan oleh surat kabar Matichon seperti dikutip TheGuardian.com, Rabu (28/7/2021). Kelompok sukarelawan Sai Mai Tongrot melihat peningkatan tajam dalam permintaan bantuan. Awal Juni lalu kelompok hanya menerima sekitar 30 panggilan setiap hari, tetapi sekarang telah meningkat menjadi 200. Kelompok itu menyediakan pasokan medis untuk orang-orang di rumah mereka, seperti alat monitor oksigen dan tangki. Pasien dengan penyakit berat dibawa ke rumah sakit, namun ada juga yang ditolak masuk, kata Ekapob. “Mungkin ada dua dari 10 kasus yang tidak bisa dibawa oleh rumah sakit karena tidak ada tempat tidur dan mereka meninggal di rumah,” katanya. Sebelumnya Thailand dipuji secara luas atas respons yang baik terhadap wabah Covid-19 ketika mampu mempertahankan status sebagai negara dengan kasus terendah di dunia. Akan tetapi, ada kemarahan publik yang meningkat atas penanganan pandemi oleh pemerintah baru-baru ini, termasuk kampanye vaksinasi yang lambat dan kacau. Sedangkan gelombang ketiga dimulai pada bulan April, ketika infeksi mulai menyebar di tempat-tempat hiburan malam Bangkok, termasuk klub-klub yang populer di kalangan pengusaha kaya. Sejak itu, kasus telah menyebar di penjara, pabrik, lokasi konstruksi dan daerah padat penduduk di ibukota. Dalam waktu sekitar empat bulan, total kematian di negara itu telah meningkat dari kurang dari 100 menjadi 4.146. Beberapa di antaranya meninggal di rumah mereka karena tidak ada tempat tidur rumah sakit yang tersedia, menurut relawan medis. Sebagian lainnya meninggal di jalan-jalan Bangkok, termasuk satu orang yang mayat ditinggalkan di trotoar selama berjam-jam minggu lalu yang memicu kemarahan publik.[Lin]

Topik:

Covid-19 Thailand