Kasus Covid-19 Melonjak, Rumah Sakit Thailand Simpan Mayat dalam Kontainer

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 1 Agustus 2021 05:01 WIB
Monitorindonesia.com - Meningkatnya kasus kematian Covid-19 di Thailand telah membuat rumah sakit di kota Bangkok kewalahan. Thailand pada Sabtu (31/7/2021) melaporkan rekor harian 18.912 kasus baru dan rekor 178 kematian baru, sehingga total akumulasi kasus menjadi 597.287 dan 4.857 kematian. Meningkatnya kasus kematian tersebut telah memaksa Rumah Sakit Universitas Thammasat dekat ibu kota Bangkok membeli 2 Kontainer untuk menyimpan mayat. Rumah sakit tersebut harus berurusan dengan lebih dari 10 mayat setiap hari, sementara kapasitas kamar mayat hanya menyediakan 10 lemari pendingin. "Tidak ada cukup ruang, jadi kami membeli dua kontainer untuk penyimpanan mayat," kata Direktur Rumah Sakit Universitas Thammasat, Pharuhat Tor-udom, kepada Reuters, dikutip, Minggu (1/8/2021). Pharuhat menjelaskan, biaya masing-masing kontainer sekitar 250.000 baht atau sekitar 110 juta rupiah. "Hampir 20 persen mayat dengan penyebab kematian yang tidak diketahui kemudian dinyatakan positif Covid-19, membanjiri kamar mayat "  kata Pharuhat. Pharuhat kemudian mengungkapkan, rumah sakit Thailand terakhir kali menyimpan mayat dalam Kontainer  pada tahun 2004, saat negara itu dilanda bencana tsunami. "Saat tsunami, kami menggunakan peti kemas untuk menyimpan mayat yang menunggu untuk diotopsi untuk identifikasi. " kata Pharuhat. Ada beberapa mayat yang disimpan dalam satu wadah kantainer pada hari ini (31/7/2021), lanjuta Pharuhat, menunggu diambil oleh kerabat mereka. "Yang membuat kami sangat sedih adalah kami tidak dapat membantu orang yang meninggal karena kurangnya akses ke perawatan medis," tambahnya. Rumah sakit di Bangkok dan provinsi sekitarnya kehabisan kapasitas karena lonjakan infeksi covid-19.   Sumber: Reuters

Topik:

Kasus Covid-19 Rumah sakit Thailand Kontainer