Gempa Haiti, 1.297 Tewas, 5.700 Terluka

mbahdot
mbahdot
Diperbarui 16 Agustus 2021 06:42 WIB
Monitorindonesia.com - Korban tewas akibat gempa bumi dahsyat di Haiti telah mencapai 1.297 orang. Negara-negara tetangga bergegas mengirim bantuan dan tim penyelamat terus berjuang menemukan korban selamat yang terkubur di bawah puing-puing. Seperti dilansir Reuters, Senin (16/8/2021), wilayah barat Haiti menanggung beban terberat, terutama di wilayah di sekitar kota Les Cayes. Badan Perlindungan Sipil Haiti mengatakan jumlah korban bencana telah meningkat menjadi 1.297 dan rumah sakit yang masih berfungsi sedang berjuang untuk menangani sekitar 5.700 orang terluka yang terdaftar sejauh ini. Tantangan yang dihadapi Haiti telah diperburuk oleh pandemi virus corona, penurunan ekonomi parah yang diperparah oleh kekerasan geng penjarah yang sengit, dan krisis politik yang melanda negara yang bermasalah itu setelah pembunuhan Presiden Jovenel Moise pada 7 Juli. Rumah ibadah, hotel, rumah sakit, dan sekolah rusak parah atau hancur, sementara dinding penjara terkoyak oleh guncangan hebat yang mengguncang Haiti. Di Les Cayes, sebuah kota pinggir laut berpenduduk sekitar 90.000 orang, tim penyelamat dengan topi merah dan baju terusan biru menarik mayat-mayat dari puing-puing bangunan yang kusut, sementara ekskavator mekanis kuning di dekatnya membantu memindahkan puing-puing. "Kita harus bekerja sama untuk memberikan tanggapan yang cepat dan efektif terhadap situasi yang sangat serius ini," kata Perdana Menteri Haiti Ariel Henry, yang terbang ke Les Cayes. Negara-negara terdekat, termasuk Republik Dominika dan Meksiko, bergegas mengirim makanan dan obat-obatan yang sangat dibutuhkan melalui udara dan melintasi perbatasan darat Haiti. Amerika Serikat mengirimkan pasokan vital dan mengerahkan 65 orang tim pencarian dan penyelamatan perkotaan dengan peralatan khusus, kata Samantha Power, administrator Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID). Dari Vatikan, Paus Fransiskus mendesak masyarakat internasional untuk segera menunjukkan dukungan. "Semoga solidaritas dari semua orang meringankan konsekuensi dari tragedi itu," katanya kepada para peziarah dan turis pada pemberkatan hari Minggu (15/8/2021) di Lapangan Santo Petrus. Namun, pemerintah Haiti mengimbau organisasi bantuan agar tidak mendirikan kamp darurat dan mendesak mereka untuk bekerja melalui kementerian perencanaan, upaya nyata untuk menghindari kesalahan yang dibuat setelah gempa bumi dahsyat 2010 yang menewaskan puluhan ribu orang. Banyak warga Haiti menghabiskan malam dengan tidur di tempat terbuka, trauma dengan kenangan gempa 11 tahun lalu yang melanda jauh lebih dekat ke ibu kota yang luas, Port-au-Prince. Di bandara Port-au-Prince, pekerja bantuan internasional, dokter, dan petugas penyelamat menunggu untuk naik ke penerbangan ke Les Cayes. Helikopter Penjaga Pantai AS mengangkut yang terluka. Upaya penyelamatan dan bantuan akan dipersulit oleh Badai Tropis Grace, yang diperkirakan akan melanda Haiti dengan hujan lebat pada ini Senin (16/8/2021). Beberapa bagian Haiti juga berisiko terkena banjir bandang, kata Pusat Badai Nasional AS (NHC). "Kami bersiap menghadapi Badai Tropis Grace," kata Chandler dari Badan Perlindungan Sipil kepada Reuters. "Ribuan orang yang tidur di jalanan akan terkena hujan deras di tengah meningkatnya risiko penyakit yang terbawa air" tambahnya

Topik:

Gempa Haiti