Rutan Solo Bangun Pabrik Garmen Pertama di Jateng, Kebanjiran Pesanan

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 20 Agustus 2021 19:57 WIB
Solo, Monitorindonesia.com - Rutan Kelas I Surakarta yang menggandeng PT Amura Pratama membangun pabrik garmen sebagai yang pertama dan satu-satunya garmen di Jawa Tengah yang berlokasi di dalam rutan. Hal tersebut dilakukan Rutan Surakarta untuk mengoptimalkan progam pembinaan bagi warga binaan pemasyarakatan (WBP) yang masih menjalani masa hukuman. Target utamanya jelas, memberikan bekal keterampilan guna meningkatkan kualitas dan mengembangkan potensi WBP menjadi manusia yang lebih baik dan produktif. Sehingga pada saatnya nanti kembali, dapat diterima dan berguna di tengah-tengah masyarakat. Pembangunan pabrik garmen tidak asal-asalan. PT Amura Pratama sebagai mitra kerja menetapkan standar yang tinggi. Ruang Bimbingan Kegiatan Rutan Surakarta direnovasi dan ditata ulang agar sesuai standar, kriteria, dan mekanisme kerja layaknya sebuah pabrik pada umumnya. Yang pasti, semua dikelola secara profesional. Hasilnya, semua sarana dan prasarana penunjang lengkap terpenuhi. Mulai dari instalasi listrik, kursi dan meja kerja, hingga puluhan mesin jahit. Semua dilakukan untuk menjadi mutu hasil produksi. Dalam menentukan sumber daya manusia, Rutan Surakarta tidak main-main yakni WBP yang mempunyai kreteria sesuai syarat-syarat yang ditentukan. Hal tersebut di atas dijelaskan oleh Kepala Rutan Kelas I Surakarta, Urip Dharma Yoga, Jumat (20/8/2021). "Ratusan WBP Rutan Surakarta lebih dulu diseleksi melalui Assement Risiko yang dilakukan oleh Pembimbing Kemasyarakatan Balai Pemasyarakatan Kelas I Surakarta, " jelasnya. Untuk pembekalan skill dasar, Rutan Surakarta bekerjasama Balai Diklat Industri (BDI) Yogyakarta untuk memberikan pelatihan bersertifikasi kepada WBP yang telah diseleksi. Dari pelatihan tersebut WBP memperoleh keterampilan dasar operasional garmen seperti pemotongan pola bahan, menjahit melalui mesin, serta pengetahuan mengenai tata kelola sebuah pabrik garmen. Karena dikelola secara profesional, tidak mengherankan bila Pabrik Garmen Rutan Surakarta langsung kebanjiran pesanan. Pada Agustus ini, mereka telah menerima pesanan berupa goodie bag sebanyak 3.900 pcs dari masyarakat. Kepala Kanwil Kemenkumham Jawa Tengah, A Yuspahruddin mengatakan bahwa tujuan dari pembangunan pabrik garmen itu adalah mengajak masyarakat untuk berperan aktif dalam pembinaan WBP. "Untuk mengembalikan WBP ke jalan yang benar perlu dukungan penuh semua pihak," terangnya. "Dibutuhkan andil dan perhatian besar masyarakat luar untuk memberikan support kepada WBP, sehingga ketika kembali ke masyarakat, mereka dapat berperan aktif dalam pembangunan, tidak mengulangi tindak pidana dan dapat hidup secara wajar sebagai warga negara yang baik dan bertanggung jawab," lanjutnya. Kesuksesan ini mendapatkan atensi dan dukungan dari berbagai pihak. Pembangunan pabrik di Rutan Solo telah dikunjungi oleh Walikota Surakarta, Gibran Rakabuming Raka, Anggota Komisi III DPR RI, Eva Yuliana, Deputi Pelayanan Publik Kemenpan RB, Noviana Andriana dan Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM Jawa Tengah, A Yuspahruddin. Selain itu, proyek pembinaan ini mendapatkan apresiasi tinggi dari Menteri Hukum dan HAM RI, Yassona H Laoly, Ketua DPD RI, La Nyalla Mattaliti, dan Mantan Sekjen Kemenkumham selaku ketua Dewan Pembina Yayasan Peduli Pemasyarakatan, Hasanuddin Massaile. (BHK)

Topik:

Vaksinasi WBP rutan solo Kapolres Surakarta Rutan Surakarta Rutan