Asyik, Bola Resmi Piala Dunia 2022 Ternyata Buatan Madiun

Aan Sutisna
Aan Sutisna
Diperbarui 22 Juni 2022 04:37 WIB
Jakarta, MI - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa membagikan momen ketika dirinya sedang melihat bola resmi Piala Dunia 2022 yang siap diekspor. "Inilah bola yang akan digunakan pada kompetisi Piala Dunia 2022 di Qatar. Di ajang olahraga terakbar di planet itu, Indonesia punya peran penting di setiap pertandingan," demikian unggahan Instagram Gubernur Jawa Timur Khofifah. Ia memastikan bahwa Indonesia berperan dalam produksi bola Al Rihla tersebut. Dijelaskan bahwa Al Rihla sebagai merk bola resmi Piala Dunia 2022 adalah bola buatan Indonesia yang diproduksi di Madiun. “Adidas mempercayakan Global Way Indonesia di Madiun untuk memproduksi bola yang bakalan ditendang oleh bintang-bintang sepak bola dunia," tulis Khofifah. Melansir laman Adidas, bola Al Rihla dibuat dengan teknologi tinggi yang berfokus pada kecepatan sehingga bola bisa bergerak lebih cepat dengan akurasi dan stabilitas yang juga sudah diukur. Terdapat dua desain teknologi baru yang membuat bola tersebut memiliki kecepatan tanpa melewatkan akurasi dan stabilitas, yakni CTR-CORE dan Speedshell. Khofifah kemudian menyematkan harapan agar di masa depan Indonesia bukan hanya mengirimkan bola resmi ke Piala Dunia, melainkan juga berpartisipasi lewat kehadiran tim nasional di ajang tersebut. "Semoga di Piala Dunia selanjutnya, bukan cuma bola, Timnas Indonesia juga bisa ikut berlaga," kata Khofifah. Piala Dunia 2022 akan dihelat pada 21 November 2022. Benua Asia diwakili oleh enam negara, yaitu Qatar, Iran, Jepang, Korea Selatan, Arab Saudi, dan Australia. Sebenarnya Indonesia saat masih bernama Hindia Belanda sempat mengikuti Piala Dunia di tahun 1938. Sayangnya, setelah momen tersebut Indonesia tidak pernah lagi berhasil meraih tiket menuju pesta olahraga terbesar di dunia itu. [iwah]

Topik:

Piala Dunia 2022 Qatar

Berita Sebelumnya

Industri Rokok Jadikan Perempuan dan Anak Target Konsumen

Berita Selanjutnya

Hari Ini, Eks Mendag Lutfi Bakal Diperiksa Kasus CPO