KPK Curhat Kekurangan Pegawai, Entah Siapa yang Salah?
![Adelio Pratama](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/SL4jHdN9D0g7bLGXDlWMtJHvcfiIRRXOMdxoLPXe.jpg )
Adelio Pratama
Diperbarui
19 Agustus 2022 22:31 WIB
![KPK Curhat Kekurangan Pegawai, Entah Siapa yang Salah?](https://monitorindonesia.com/2022/07/IMG_20220702_014713.jpg)
Jakarta, MI - Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) kekurangan pegawai hingga ratusan orang berdasarkan analisis beban kerja (ABK) tahun 2020.
"Jika merujuk pada Analisis Beban Kerja (ABK) tahun 2020 masih terdapat kekurangan sejumlah 351 orang pegawai," kata Sekjen KPK Cahya H. Harefa, Jum'at (19/8/2022).
Untuk rekapitulasi kekurangan pegawai tahun 2021 dan 2022, tambah dia, belum dihitung.
Sementara itu, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut hal itu disebabkan lantaran hingga saat in belum ada rekrutmen pegawai KPK.
Dia pun memastikan KPK bakal melakukan analisis terkait jumlah keseluruhan kekurangan pegawai KPK yang terbaru.
"Ini angka 351 per 2020. Dari 2020 sampai 2022 belum ada rekrutmen, belum ada penambahan tentu di 2020 pasti kurang, kurangnya seberapa kami masih sedang melakukan analisis kembali," kata Nurul Ghufron.
Ghufron juga belum dapat memastikan jumlah itu bakal bertambah. Namun, dia memastian bakal melakukan review dan merevisi struktur KPK.
"Apakah struktur dan lain-lain tidak kurang? Kami sedang juga menyusun review dan juga mencoba merevisi kembali struktur KPK," jelasnya.
Menurutnya, hal itu penting dilakukan mengingat tugas eksekusi KPK yang memiliki cakupan seluruh Indonesia. Ghufron menyebut perlunya struktur yang optimal untuk melaksanakan tugas tersebut.
"Bagaimana agar KPK yang memiliki tugas melakukan dari pencegahan sampai eksekusi, wilayahnya se-Indonesia. Dari Papua sampai Aceh, dari Pulau Rote sampai Pulau Miangas. Tentu kemudian perlu struktur yang lebih optimal meng-cover itu semua," tutup Ghufron.
Adapun saat ini KPK memiliki sebanyak 1,626 pegawai.
Topik:
KPKBerita Sebelumnya
Berita Selanjutnya
Berita Terkait
Hukum
![KPK Usut Aliran Dana yang Digunakan Mbak Ita untuk Nyalon Walkot Semarang, Pekan Depan Diperiksa! Wali Kota Semarang Hevearita Gunaryanti Rahayu (Foto: MI/Antara)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/wali-kota-semarang-hevearita-gunaryanti-rahayu-1.webp)
KPK Usut Aliran Dana yang Digunakan Mbak Ita untuk Nyalon Walkot Semarang, Pekan Depan Diperiksa!
5 jam yang lalu
Hukum
![KPK Usut Dugaan Aliran Uang Rp 10 Miliar dan Rp 400 Juta per Bulan kepada Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono Moment Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono melongo saat membantah menerima uang Rp 10 miliar dan 400 juta terkait kasus dugaan korupsi di PT Telkom (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/sakti-wahyu-trenggono-1.webp)
KPK Usut Dugaan Aliran Uang Rp 10 Miliar dan Rp 400 Juta per Bulan kepada Menteri KP Sakti Wahyu Trenggono
9 jam yang lalu
Hukum
![KPK Telaah Klaim Fiktif BPJS Kesehatan Rp 35 M, Modus RS Ini Bikin Geleng-geleng! Juru Bicara KPK, Tessa Mahardika Sugiarto (Foto: Dok MI)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/jubir-kpk-tessa-mahardika-sugiarto-1.webp)
KPK Telaah Klaim Fiktif BPJS Kesehatan Rp 35 M, Modus RS Ini Bikin Geleng-geleng!
11 jam yang lalu