Cacar Monyet Masuk Indonesia, Legislator Ingatkan Pemerintah Lakukan Vaksinasi

Jakarta, MI - Anggota Komisi IX Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Rahmad Handoyo meminta pemerintah agar mencegah kemungkinan adanya penularan cacar monyet sebagaimana terkonfirmasi dari Kementerian Kesehatan (Kemenkes) bahwa adanya pasien pertama cacar monyet di Jakarta. Pasalnya, kata dia, cacar monyet merupakan penyakit menular. Oleh karena itu, masyarakat harus lebih hati-hati dan tenaga kesehatan (Nakes) juga mendapatkan edukasi, agar bisa melakukan penanganan yang tepat. “Pemerintah harus cegah agar cacar monyet tidak menular luas di Indonesia. Dan perlu dilakukan vaksinasi, tidak seluruh masyarakat seperti negara lain seperti Denmark, Spanyol dan negara lainnya,” kata Rahmad Handoyo saat dihubungi Monitorindonesia.com, Minggu (21/8). Legislator PDIP ini menambahkan bahwa, masyarakat juga mengikuti anjuran pemerintah dengan menerapkan pola hidup sehat. Kemudian, pemerintah juga  harus lebih masif mengedukasi masyarakat tentang cacar monyet. "Apa itu cacar monyet, bagaimana penularan dan lainnya, pada kasus pertama cacar monyet, masyarakat jangan panik. Harus lebih waspada dan hati-hati,” pungkasnya. Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengonfirmasi temuan pasien pertama cacar monyet atau monkeypox di Indonesia. Pasien disebutkan berasal dari DKI Jakarta. “Satu pasien terkonfirmasi dari DKI Jakarta, laki-laki usia 27 tahun,” kata juru bicara Kementerian Kesehatan Mohammad Syahril dalam konferensi pers, Sabtu (20/8). Ia mengatakan pasien tersebut punya riwayat perjalanan ke luar negeri. Menurut Syahril, gejala yang dialami pasien tidak terlalu berat. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan cacar monyet sebagai darurat kesehatan global. Sejumlah negara juga sudah menetapkan wabah cacar monyet sebagai darurat kesehatan. Adapun cacar monyet terdeteksi di negara non-endemik pada Mei lalu. Seorang pria Inggris terkonfirmasi positif cacar monyet setelah melakukan perjalanan ke Nigeria. [Aan]