Apa Efektif Diperiksa Pakai Lie Detector? Sambo Sejak Awal Sudah Berbohong Kok!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 8 September 2022 21:15 WIB
Jakarta, MI - Pakar Hukum  Pidana dari Universitas Trisakti, Azmi Syahputra menilai penggunaan lie detector atau alat pendeteksi kebohongan dalam proses pemeriksaan Ferdy Sambo dan kawan-kawan tidak akan efektif. Karena, kata dia, kepada orang yang sejak awal sudah berbelit- belit dan ceritanya berubah ubah , perilakunya dengan terbiasa membuat keterangan fiktif dan bohong. Alat ini, menurut Azmi, hanya sarana bantu bila orang tersebut tidak terlatih untuk bohong, namun karena mengingat kasus ini sejak awal sudah penuh manipulatif dan direncanakan dengan pemikiran secara sistematis yang melibatkan banyak orang. Sudah tidak ada lagi rasa takut dan cemas bagi pelaku, sudah disiapkan dialektika jawaban oleh Ferdy Sambo, yang dapat mengemas dan memberikan keterangan dan dalil hingga seolah dapat menyakinkan orang lain. "Sehingga alat ini tidak akan dapat optimal dalam mengungkap kejahatan yang dilakukan oleh Irjen FS, alat ini seolah akan jadi seperti "benda mainan" saja," kata Azmi saat dihubungi Monitorindonesia, Kamis (8/9) malam. Untuk itu, tambah Azmi, lebih baik tim penyidik fokus pembuktiannya pada penggalian pengumpulan rekaman data CCTV, data informasi elektronik dan keterangan Putri Candrawathi. Karena, bagi Azmi, ini lebih relevan untuk dijadikan alat bukti yang sah, yang harus dan mesti ada keterkaitan antara bukti dengan keterangan saksi dan alat bukti lain. "Jika ini ditemukan maka cendrung kekuatan pembuktiannya lebih kuat dalam mencari kebenaran terkait peristiwa pembunuhan Brigadir J, termasuk dari tahap ini akan membuat terang dalam menentukan pelaku utama dan siapakah pengendali pada kasus pembunuhan Brigadir J," tutup Azmi Syahputra. [Aan] #Lie Detector