Akankah PSSI Pecat STY?

Jakarta, MI - Federasi Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) melalui salah satu anggota Exco, Vivin Cahyani menanggapi kabar bakal menggantikan Shin Tae-yong sebagai pelatih kepala timnas Indonesia.

Kabar pemecatan pelatih asal Korea Selatan usai gagal mengantarkan Indonesia mencapai target minimal lolos ke semifinal Piala ASEAN 2024 kembali bergema.

Disinggung apakah sudah ada pembahasan mengenai hal tersebut di lingkungan PSSI, Vivin menjelaskan bahwa dalam setiap pertemuan selalu ada pembahasan mengenai siapa saja pelatih dan pemain terbaik yang bisa membawa Indonesia ke Piala Dunia.

Namun, dia menegaskan sejauh ini belum ada keputusan yang diambil. Ia hanya meminta semua pihak mendukung langkah Presiden PSSI Erick Thohir dalam mewujudkan misi menuju Piala Dunia 2026.

"Formasi pemain dan tim pelatih terbaik selalu jadi salah satu pokok bahasan setiap kita meeting/bertemu, tapi belum ada keputusan apa pun yang diambil. Kita sepenuhnya mendukung ketua umum menjalankan misi ini," ungkapnya.

Vivin, satu-satunya perempuan di jajaran Exco PSSI, belum menanggapi secara tegas spekulasi pergantian pelatih tim Garuda. Ia hanya menjawab, pihaknya terbuka terhadap opsi apa pun demi mewujudkan target timnas mencapai Piala Dunia 2026.

"PSSI jelas punya target besar menuju ke Piala Dunia, perlu dukungan semua pihak untuk bertransformasi menuju ke yang lebih baik dari segala sisi," jelasnya.

Sebelumnya, kabar pemecatan Shin Tae-yong ramai diperbincangkan usai artikel bertajuk "Thohir Ingin Piala Dunia: Pelatih Eropa untuk Indonesia" di media Italia Tuttosport pada 30 Desember 2024.

Dalam beritanya, Tuttosport menyebut pelatih Eropa lebih cocok memenuhi misi Erick untuk menjadikan timnas Indonesia mendunia. Tuttosport menambahkan, pelatih baru harusnya tiba sebelum dua laga babak ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Australia dan Bahrain Maret mendatang.

Meski demikian, Vivin mengatakan, tidak ada cara yang permanen untuk mencapai misi menjadi festival sepak bola terbesar di dunia karena sifatnya yang dinamis, terutama dalam pemilihan pemain dan pelatih untuk mengisi skuad Garuda.

"Semua sangat dinamis dan terbuka terhadap perubahan yang lebih baik dan tidak ada yang permanen, semua bergerak dinamis menuju arah yg tepat sesuai misi," tandasnya.