Hari Nelayan Nasional: Laut Luas Ikan Melimpah, tapi Nelayan Miskin

Jakarta, MI - Nelayan Indonesia diharapkan mendapat kelengkapan alat tangkap serta dukungan asuransi dari pemerintah. Harapan ini disampaikan Wakil ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI Sultan B Najamudin dalam suasana peringatan Hari Nelayan Nasional. "Nelayan merupakan profesi legendaris masyarakat nusantara. Tapi sayangnya nelayan kita terlambat bertransformasi dan naik kelas, layaknya nelayan di Jepang dan China," ungkap Sultan melalui keterangan resminya pada Rabu (6/4). Menurutnya, ketertinggalan disebabkan kualitas SDM alat tangkap yang ada. Padahal laut tropis RI luasnya 70 persen dari luas wilayah nasional dan sangat kaya dengan jutaan jenis ikan dan hewan laut lainnya. "Karena terbatasnya alat tangkap, akibatnya anak muda kita lebih banyak menjadi ABK kapal ikan asing. Di saat yang sama ikan-ikan di lautan nusantara seringkali dicuri oleh kapal ikan asing," ungkap mantan ketua HIPMI Bengkulu itu. Ini tentu sangat paradoks, kata Sultan. Sudah saatnya bangsa ini khususnya Indonesia berjaya di laut dan kaya di darat. "Oleh karenanya, kami mendorong agar bisa naik kelas, para nelayan tradisional kita harus diperhatikan khusus dengan pola bisnis berbasis kemitraan bersama industri pengolahan makanan seafood berskala besar," katanya. Nelayan kita. lanjut dia, hanya perlu didukung dengan teknologi alat tangkap yang presisi yang terintegrasi dengan pasar. "Banyak anak muda Indonesia khususnya lulusan SMK perikanan yang potensial untuk diberdayakan. Dan penting juga bagi pemerintah untuk menarik lebih banyak investasi di sektor perikanan laut untuk bermitra dengan nelayan lokal," usulnya. Sultan juga mendorong pemerintah memperluas program asuransi nelayan memproteksi jaminan pendapatan nelayan ketika terjadi penurunan kuantitas penangkapan ikan akibat cuaca. Seperti diketahui, 6 April 20222 menjadi Hari Nelayan Nasional yang ditetapkan pada tahun 1960 untuk mengapresiasi jasa para nelayan Indonesia dalam upaya pemenuhan kebutuhan protein dan gizi bagi seluruh lapisan masyarakat. [iwah]