Jokowi Ungkap 60 Negara yang Ekonominya Terancam Ambruk

Venny Carasea
Venny Carasea
Diperbarui 15 Juni 2022 09:59 WIB
Jakarta, MI - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengutip data Bank Dunia dan International Monetary Fund (IMF), yang menyebutkan akan ada 60 negara yang ekonominya terancam ambruk. Jokowi mengatakan, pemerintah perlu memiliki sense of crisis di tengah kondisi global yang penuh dengan ketidakpastian tersebut. “Inilah ketidakpastian yang tadi saya sampaikan. Dan kita semuanya harus tahu, harus mempunyai kepekaan, harus mempunyai sense of crisis semuanya. Kerja sekarang ini tidak bisa hanya makronya, tidak bisa. Mikronya, detail harus tahu,” kata Jokowi dalam pembukaan Rakornas PIP, Selasa (14/6). Daftar 60 Negara yang Terancam Ambruk Berdasarkan laporan IMF mengenai Restrukturisasi Utang Negara Miskin butuh koordinasi yang lebih efisien karena terdapat beberapa negara yang dikhawatirkan memiliki risiko utang yang tinggi. "Sekarang, guncangan ekonomi akibat COVID-19 dan perang di Ukraina menambah tantangan utang yang dihadapi negara-negara berpenghasilan rendah, bahkan ketika bank sentral mulai menaikkan suku bunga," tulis laporan IMF. Sebanyak 61 negara tersebut mendapat tangguhan utang (debt service suspension initiative/DSSI) atau restrukturisasi utang dari IMF di tahun ini. Negara-negara ini dinilai memiliki risiko utang yang sangat tinggi. "Di antara 41 negara DSSI yang berisiko tinggi atau dalam kesulitan utang, Chad, Ethiopia, Somalia dan Zambia telah meminta penangguhan utang," tulis IMF. Sementara 20 negara lainnya memiliki utang di atas ambang batas aman dan memiliki cadangan keuangan negara yang rendah, di satu sisi kebutuhan pembiayaannya juga terus meningkat. Untuk itu, IMF menekankan perlunya langkah bersama antarnegara untuk memfasilitasi dan melakukan restrukturisasi utang pada negara-negara tersebut. Meskipun, penyelesaian utang suatu negara memang harus dilihat lebih lanjut berdasarkan keragaman kreditur dan instrumen utang yang dimiliki. Sebanyak 61 negara tersebut di antaranya: Afghanistan, Burundi, Cabo Verde, Cameroon, Central African Republic, Chad, Comoros, Djibouti, Dominica, Ethiopia. Selain itu, Gambia, Ghana, Guinea-Bissau, Haiti, Kenya, Kiribati, Lao PDR, Liberia, Malawi, Maldives. Marshall Islands, Mauritania, Micronesia, Papua New Guinea, Samoa, Sierra Leone, South Sudan, St. Vincent and the Grenadines, Tajikistan, Togo. Tonga, Tuvalu, Zambia, Somalia, Congo, Grenada, Mozambique, Sao Tome and Principe, Nepal, dan Mali. #Jokowi

Topik:

Jokowi Ekonomi International Monetary Fund