Gubernur BI: Layanan Perbankan Digital Penyelamat Ekonomi Nasional

Nicolas
Nicolas
Diperbarui 11 Juli 2022 16:58 WIB
Jakarta, MI - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo menyatakan, layanan perbankan digital Indonesia terbukti telah menjadi penyelamat ekonomi nasional. Akselerasi keuangan digital dalam negeri tercermin dari transaksi e-commerce tahun ini yang diproyeksikan naik 31% atau mencapai Rp 536 triliun. "Seluruh layanan perbankan digital tahun ini diprediksi naik Rp 51.000 triliun, kami ucapkan terimakasih itu kemajuan dan hasil sinergi," ujar Perry Warjiyo di Festival Ekonomi Keuangan Digital, Senin (11/7). Perry mengatakan, uang elektronik akan mencapai Rp 360 triliun atau naik 18%. Dia juga menegaskan, pentingnya memperkuat sinergitas dan mempercepat akselerasi ekonomi keuangan digital Indonesia. Dengan sinergitas dan kolaborasi yang sangat erat, kata Perry, Indonesia selamat dari pandemi Covid-19. Ia mengatakan sinergitas dan kolaborasi yang erat menjadi faktor Indonesia selamat dari pandemi Covid-19 dan dukungan percepatan ekonomi digital mulai dari elektronifikasi bansos, elektronifikasi transaksi keuangan daerah begitupula beragam moda transportasi sudah dilakukan melalui digital. "Transaksi e-commerce di tahun ini naik 31% menjadi Rp 536 triliun, uang elektronik juga diperkirakan mencapai Rp 360 triliun atau naik 18%," ujarnya. Berdasarkan data BI, nilai transaksi uang elektronik pada Mei 2022 tumbuh 35,25% (year on year/yoy) mencapai Rp 32 triliun dan nilai transaksi perbankan digital meningkat 20,82% (yoy) menjadi Rp 3.766,7 triliun. Sementara itu, nilai transaksi pembayaran menggunakan kartu ATM, kartu debet, dan kartu kredit hanya mengalami peningkatan 5,43% (yoy) menjadi Rp 630,9 triliun. Sebelum pandemi Covid-19 menghantui, kata Perry pada Mei 2019, BI juga telah meluncurkan blue print sistem pembayaran Indonesia, peluncuran ini memiliki tujuan untuk mendorong transaksi dan ekonomi dan keuangan melalui digital.[man]  

Topik:

Bank Indonesia Layanan Digital