Ihan Batak, Ikan Purba Endemik Danau Toba Nyaris Punah

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 30 Juli 2022 20:50 WIB
Sidikalang, MI – Masyarakat dan Pemerintah Kabupaten Dairi mengembangkan budidaya Ihan Batak di Tao Silalahi, Danau Toba, Sumatera Utara. Tahap awal ditandai dengan peletakan batu pertama pembangunan kolam konservasi di Desa Paropo II, Kecamatan Silahisabungan. Kegiatan tersebut merupakan inisiasi dari Yayasan AUR Dairi Menenggoi, diketuai Dimitry Berutu yang prihatin atas populasi Ihan Batak ikan yang bernama latin Neolissochilus thienemanni., sebagai ikan purba endemik Danau Toba. Terkait hal tersebut, Bupati Dairi Eddy Keleng Ate Berutu di Sidikalang, Sabtu (30/7), menjelaskan ihan Batak memiliki nilai budaya tinggi dari zaman dahulu yang biasa dimanfaatkan orang Batak dalam kegiatan budaya, Saat ini populasi ikan tersebut sangat sedikit. Untuk itulah, kata bupati pemerintah bersama Yayasan AUR Dairi Menenggoi dan masyarakat selaku pemilik lahan, menjalin kemitraan untuk pembudidayaan. "Ada dua bagian lagi yang membuat program ini sukses. Pertama Yayasan AUR Dairi Menenggoi yang menggagas dan menggulirkannya hingga banyak masyarakat komunitas internasional yang peduli akan konservasi ini. Pemerintah bersama mitra sepakat melestarikan dan mengembalikan populasi ihan ini. Ini akan lebih sukses karena masyarakat pun ingin terlibat, " katanya. Adapun jumlah awal dalam melestarikan Ihan tersebut, Eddy Berutu menyebutkan pihaknya masih meletakkan hewan itu dalam bentuk embrio untuk ditempatkan di sebuah kolam. "Masih dalam tahap awal embrio. Nanti kita akan kembangkan ihan ini dalam tiga kolam yang pembangunannya kita awali hari ini sebagai kolam budidayanya," ujarnya. Eddy Berutu mengungkapkan, dengan populasi ihan sudah sedikit sehingga harga di pasaran sangat tinggi. Makanya Ihan tersebut bisa dijadikan sebagai ladang bisnis baru masyarakat. "Harganya jauh di atas harga ikan budidaya di Danau Toba. Rata-rata sekarang Rp150 ribu per ekor. Jadi selain mengonservasi Ihan, juga akan menunjang perekonomian masyarakat, sebagai bisnis baru nantinya," katanya. Menimpali hal itu, Ketua Yayasan Dairi Menenggoi, Dimitry Berutu menyampaikan bahwa, yayasan yang dipimpinnya ingin lebih memperkenalkan Dairi, sekaligus mengangkat ekonomi masyarakat Dairi. "Ada dua hal yang menjadi fokus bersama yayasan, yakni kehidupan masyarakat Dairi. Kami ingin mengembangkan ekonominya dengan mengajak turis datang. Namun kami juga melihat adanya keterancaman ekosistem ihan. Menurut kami ini adalah kesempatan besar untuk menggabungkan agrowisata dan wisata alam," ujarnya. Dimitry juga mengajak relawan dari negara lain untuk berbagi skill kepada masyarakat di sekitar Danau Toba. "Kita akan ajak relawan luar untuk datang dan tinggal di sini, serta berbagi ilmu dan skill kepada masyarakat. Kita akan belajar dari mereka, begitu juga mereka akan belajar dari kita. Kami berharap konservasi ini bisa diadopsi daerah lain," katanya. https://twitter.com/kkpgoid/status/1021593749871243264?s=20&t=sSbkDcID5tInwdicZceesg #Ihan Batak   Sumber: Antara

Topik:

-