Listrik EBT Dukung Industri Jabar Bersaing di Pasar Global

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 12 Agustus 2022 11:16 WIB
Jakarta, MI - PLN (Persero) mendorong pertumbuhan ekonomi hijau di Jawa Barat dengan layanan listrik ramah lingkungan dari pembangkit energi baru terbarukan (EBT). Dalam diskusi Ditjen Ketenagalistrikan Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) bersama Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI), PLN memaparkan kondisi PLN di Jawa Barat dan transformasinya. Direktur Bisnis Regional Jawa, Madura dan Bali PLN Haryanto WS mengatakan, beban Jabar diprediksi tumbuh hingga 11.000 megawatt (MW) pada 2025 seiring lahirnya kawasan industri baru seperti KNIC, kawasan industri Pertiwi Lestari, dan Pelabuhan Patimban. Juga ada bisnis berkebutuhan listrik besar seperti PT KCIC, Sata Center Delta Mas, pabrik baterai, dan pabrik kendaraan listrik. "PLN Jabar terbesar se-Indonesia. Kontribusinya mencapai 21 persen atau 1/5 dari pendapatan nasional PLN," kata Haryanto, Jumat (12/8). PLN berkomitmen memenuhi kebutuhan tersebut dengan listrik ramah lingkungan melalui pengembangan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS) sebesar 4,7 gigawatt. Haryanto melanjutkan, terkait pembangkit EBT di Jawa Barat, dari total kapasitas pembangkit 7.612 MW, kontribusi pembangkit EBT yang beroperasi di Jawa Barat sampai dengan Juni 2022 mencapai 38,12 persen. “Dengan pengembangan energi terbarukan oleh PLN pada periode 2023-2026 maka diproyeksikan tambahan kapasitas EBT sebesar 2.016 MW. Hal ini akan meningkatkan kontribusi di Jawa Barat dari 38,12  persen menjadi 51 persen,” jelas dia. Potensi EBT yang luar biasa di Jawa Barat ini menurut Haryanto perlu dukungan dan kolaborasi dari berbagai pihak, Pemerintah Daerah, Dinas ESDM dan mitra strategis lainnya. Haryanto mengungkapkan PLN juga memahami bahwa industri saat ini membutuhkan bauran energi yang ramah lingkungan supaya produknya bisa bersaing di pasar global. Oleh karena itu, PLN menyediakan layanan Renewable Energy Certificate (REC) untuk mendukung ekonomi hijau.

Topik:

PLN PLTA