Pemerintah Sulit Merasakan Posisi Rakyat, Subsidi BBM Aja Pelit, Perhitungan!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 September 2022 10:14 WIB
Jakarta, MI - Pengamat politik, Pangi Syarwi Chaniago mengkritik keras kebijakan pemerintah, terkait kenaikan harga BBM bersubsidi yang diumumkan langsung oleh Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi), Sabtu (3/9) kemarin. Kebijakan ini, kata Pangi, menimbulkan banyak pertanyaan publik serta sangat menyengsarakan rakyat. "Negara yang pejabatnya suka-suka, ngak pernah beli BBM sendiri pejabatnya, sebab dibayarkan BBMnya sama negara, tak merasakan penderitaan rakyat, psikologi pejabat, kaya semua, sulit merasakan posisi rakyat, subsidi aja pelit, negara jangan berhitung sama rakyat, bantu rakyat pelit amat," kata Pangi melalui cuitnya di Twitter, dikutip Monitorindonesia.com, Minggu (4/8). Langkah Presiden Jokowi memutuskan kenaikan harga BBM, lanjut Pangi, juga sangat mengiris hati rakyat Indonesia. Apalagi saat ini, jelas dia, negara masih dalam pemulihan ekonomi nasional akibat dampak Covid-19. "Pejabat Negara ngak punya perasaan. Untuk apa bernegara kalau kalian tak bisa bantu rakyat, giliran subsidi pelit amat, korupsi kalian gila gilaan," sindirnya. "Nggak ada rasa malu, untuk apa kalian sekolah tinggi-tinggi kalau giliran subsidi sama rakyat pelit berhitung amat. Makin parah," imbuhnya. [Rivaldi]

Topik:

BBM