Indofood Buka Suara Soal Taiwan Temukan Zat Pemicu Kanker di Indomie Rasa Ayam Spesial

Rekha Anstarida
Rekha Anstarida
Diperbarui 26 April 2023 17:13 WIB
Jakarta, MI - PT Indofood Sukses Makmur Tbk buka suara soal temuan Departemen Kesehatan Taipe bahwa produk Indomie Rasa Ayam Spesial yang dijual di Taiwan, mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik. Direktur Indofood Fransiscus Welirang mengatakan, pihaknya selalu mengikuti persyaratan yang ditentukan oleh negara pengimpor sebelum mengirim produk. Selain itu, ia mengatakan pihaknya juga mengikuti ketentuan BPOM. "Pada prinsipnya kami mengikuti ketentuan BPOM dan ketentuan FDA dari negara-negara pengimpor produk kami," katan Fransiscus, Selasa (25/4). Meski demikian, Fransiscus tak berkomentar lebih jauh soal temuan tersebut. Diberitakan sebelumnya, dua produk mi instan asal Indonesia dan Malaysia, yang dijual di Taiwan ditemukan mengandung zat pemicu kanker atau zat karsinogenik. Departemen Kesehatan Taipei mengungkapkan hal tersebut pada Senin (24/4), saat merilis hasil pemeriksaan mi instan yang tersedia di Ibu Kota Taipei pada tahun 2023. Dilansir dari Focus Taiwan, Selasa (25/4), dalam sebuah pernyataan, Departemen Kesehatan Taipei mengatakan menemukan bahwa sejumlah “Mie Kari Putih Ah Lai” dari Malaysia dan sejumlah mi “Indomie: Rasa Ayam Spesial” dari Indonesia, keduanya mengandung etilen oksida, senyawa kimia yang terkait dengan limfoma dan leukemia. Limfoma adalah kanker kelenjar getah bening. Sementara leukemia ialah kanker darah akibat tubuh memproduksi sel darah putih abnormal. Berdasarkan hasil pengujian, Departemen Kesehatan Taipei mengungkapkan, etilen oksida terdeteksi pada mi dan paket bumbu di produk mi instan asal Malaysia. Sedangkan pada produk mi asal Indonesia, etilen oksida hanya ditemukan di paket bumbu. Departemen Kesehatan Taipei pun meminta para pengecer menarik dua produk tersebut dari toko-tokonya. Sementara importir produk itu akan didenda sebesar 60.000 dollar Taiwan atau setara Rp29 juta hingga 200 juta dollar Taiwan atau setara Rp97 triliun. Menurut informasi di situs web Biro Zat Beracun dan Kimia di bawah Administrasi Perlindungan Lingkungan Tingkat Kabinet, etilen oksida beracun jika dikonsumsi atau dihirup. Selain menyebabkan limfoma dan leukemia, etilen oksida juga dapat menyebabkan iritasi serius pada kulit dan mata siapa saja yang bersentuhan dengan zat tersebut. Bahkan, memicu cacat lahir dan keturunan. Kepala Divisi Obat dan Makanan Departemen Kesehatan Taipei, Chen Yi-ting, mengatakan pemeriksaan mi instan kota dilakukan dengan memilih secara acak 30 produk dari supermarket, toko serba ada, hypermarket, pasar basah tradisional, toko makanan Asia Tenggara, dan importir grosir di kota.