Penurunan Dolar AS Dipicu Keyakinan The Fed Tak Naikkan Suku Bunga

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 21 November 2023 09:11 WIB
Ilustrasi Uang Dolar AS (Foto: Antara)
Ilustrasi Uang Dolar AS (Foto: Antara)

Jakarta, MI - Keyakinan investor bahwa Federal Reserve telah menyelesaikan siklus kenaikan suku bunganya, membuat dolar AS melemah. Mata uang dolar melemah  terhadap sekelompok mata uang utama lainnya pada akhir perdagangan Rabu pagi (21/11).

Indeks yang mengukur nilai dolar terhadap enam mata uang utama lainnya melemah 0,47 persen menjadi 103,4383.

Jadwal perekonomian lebih tenang karena pekan liburan Thanksgiving di Amerika Serikat, sementara fokus utama investor yaitu risalah Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) November yang akan dirilis pada Selasa.

Presiden Federal Reserve Bank Richmond Tom Barkin mengatakan pada Senin (20/11) bahwa inflasi AS telah turun dengan baik, namun beberapa perusahaan berencana untuk terus menaikkan harga dan itu berarti The Fed harus mempertahankan suku bunga pada tingkat yang relatif tinggi untuk waktu yang lama.

"Saya melihat inflasi menjadi persisten dan hal ini membuat saya berpendapat bahwa suku bunga akan lebih tinggi dalam jangka waktu yang lebih lama," ujar Barkin.

FedWatch Tool milik CME Group menunjukkan bahwa pasar memperkirakan kemungkinan 99,8 persen bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuannya Desember 2023.

Indeks Ekonomi Utama (LEI) Conference Board untuk Amerika Serikat turun 0,8 persen secara bulanan menjadi 103,9 pada Oktober, menyusul penurunan bulanan sebesar 0,7 persen pada September, berdasarkan rilis The Conference Board pada Senin (20/11).

LEI mengalami kontraksi sebesar 3,3 persen selama periode enam bulan antara April dan Oktober 2023, penurunan yang lebih kecil dibandingkan kontraksi sebesar 4,5 persen selama enam bulan sebelumnya.

"Lintasan LEI AS tetap negatif dan tingkat pertumbuhan enam dan dua belas bulannya juga berada di wilayah negatif pada Oktober,” kata manajer senior indikator siklus bisnis The Conference Board Justyna Zabinska-La Monica.

Setelah jeda pada September, LEI kembali memberi sinyal resesi dalam waktu dekat. Conference Board memperkirakan peningkatan inflasi, suku bunga tinggi, dan kontraksi belanja konsumen, akan membawa perekonomian AS ke dalam resesi yang sangat singkat.(Ant/Ran)