Kena Boikot, Starbucks dan McD Sepi Hingga Penjualan Anjlok 70 Persen

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 24 November 2023 13:46 WIB
Aksi Boikot Starbucks di Washington (Foto: Reuters)
Aksi Boikot Starbucks di Washington (Foto: Reuters)

Jakarta, MI - Kampanye boikot produk terafiliasi Israel mulai dirasakan oleh produk Barat di Negara Mesir dan Yordania, serta beberapa negara Arab lainnya, seperti Kuwait dan Maroko.

Gerakan Boikot, Divestasi, Sanksi (BDS) menyasar banyak merek terkenal, memberikan dukungan kepada rakyat Palestina yang tengah menghadapi serangan militer Israel.

Seorang karyawan McDonald's di Mesir yang meminta untuk tidak disebutkan namanya mengatakan, penjualan waralaba Mesir pada Oktober dan November turun setidaknya 70 persen dibandingkan bulan yang sama tahun lalu. "Kami berjuang untuk menutupi pengeluaran kami sendiri sejauh ini," kata karyawan tersebut dikutip Reuters, Jumat (24/11).

Sameh El Sadat, seorang politikus Mesir dan salah satu pendiri TBS Holding, pemasok Starbucks dan McDonald's, mengatakan dia melihat adanya penurunan atau perlambatan sekitar 50 persen permintaan dari para mitranya.

Tujuh cabang Starbucks, McDonald's, dan KFC di Kuwait City tampaknya tidak memiliki pengunjung. Seorang karyawan cabang Starbucks di Rabat, ibu kota Maroko, mengatakan jumlah pembeli menurun drastis pekan ini.

Starbucks diboikot setelah menggugat serikat pekerjanya atas postingan yang berkaitan dengan konflik Israel-Hamas. Di sisi lain, McDonald's diboikot karena menyediakan makanan gratis kepada personel militer Israel.(Ran)