Data Inflasi PCE Rendah, Wall Street Cerah

Rendy Bimantara
Rendy Bimantara
Diperbarui 1 Desember 2023 00:24 WIB
Bursa Saham Amerika NYSE (Foto: Reuters)
Bursa Saham Amerika NYSE (Foto: Reuters)

Jakarta, MI - Data inflasi Personal Consumption Expenditure (PCE) periode Oktober baru saja dirilis. Data tersebut menunjukan pertumbuhan inflasi yang moderat.Setelah pengumuman itu, bursa saham Wall Street di Amerika Serikat (AS) menguat pada perdagangan Kamis (30/11).

Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) dibuka menguat 0,53% ke posisi 35.619, S&P 500 bertambah 0,13% ke 4.556,48, dan Nasdaq Composite naik tipis 0,04% menjadi 14.263,87.

Wall Street cenderung cerah di awal sesi hari ini setelah dirilisnya data inflasi PCE periode Oktober 2023 yang tumbuh moderat dan lebih rendah dari ekspektasi pasar.

Berdasarkan data dari Departemen Perdagangan AS, inflasi PCE pada Oktober tumbuh 0% secara bulanan (month-to-month/mtm) dan tumbuh 3% secara tahunan (year-on-year/yoy). Angka ini lebih rendah dari posisi September lalu yang sebesar 0,4% (mtm) dan 3,4% (yoy).

Angka inflasi PCE Oktober juga lebih rendah dari konsensus pasar dalam Trading Economics yang memperkirakan tumbuh 0,2% (mtm) dan 3,1% (yoy).

Adapun inflasi PCE inti, yang tidak termasuk harga makanan dan energi, naik 0,2% (mtm) dan 3,5% (yoy) pada bulan ini. Kedua angka tersebut selaras dengan konsensus Dow Jones.

Sementara itu belanja konsumen, yang menyumbang lebih dari dua pertiga aktivitas ekonomi AS, meningkat 0,2% pada bulan lalu, setelah kenaikan 0,7% yang tidak direvisi pada September, berdasarkan data dari Biro Analisis Ekonomi. Ekonom yang disurvei oleh Reuters memperkirakan pengeluaran naik 0,2%.

Inflasi PCE ini akan digunakan oleh bank sentral AS (Federal Reserve/The Fed) sebagai acuan untuk menentukan arah kebijakan moneter selanjutnya.

Dengan data inflasi PCE yang semakin mendingin, maka hal ini dapat memperkuat optimisme pasar akan berakhirnya era suku bunga tinggi di tahun depan.

Pelaku pasar sudah mengantisipasi penurunan suku bunga acuan pada pertengahan 2024. Berdasarkan perangkat CME FedWatch, sebanyak 96% pelaku pasar memprediksi bahwa The Fed akan menahan kembali suku bunga acuannya pada pertemuan Desember mendatang.

Sementara itu, pelaku pasar memprediksi The Fed baru akan memulai pangkas suku bunga acuannya pada pertemuan Mei 2024, yakni sebanyak 49,5%.

Sejak Maret 2022, The Fed telah menaikkan suku bunga acuan sebesar 525 basis poin (bp) ke kisaran saat ini 5,25%-5,50%.

Laporan terpisah dari Departemen Tenaga Kerja menunjukkan peningkatan 7.000 klaim awal tunjangan pengangguran menjadi 218.000. Laporan itu disesuaikan secara musiman untuk pekan yang berakhir 25 November. Para ekonom memperkirakan aka nada 226.000 klaim untuk minggu sebelumnya. Hal Ini menunjukkan kondisi pasar tenaga kerja yang terus berkembang. (Ran)