Jelang Nataru, Harga Pangan Diprediksi Naik Hingga 75 Persen
Jakarta, MI - Dewan Pimpinan Pusat Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (IKAPPI) memperkirakan kenaikan harga pangan hingga 75% menjelang Natal dan Tahun Baru.
"Kita semua tahu bahwa kita akan menghadapi Natal dan Tahun Baru, kami memprediksi akan mengalami kenaikan harga pangan hingga 75 persen," ujar Ketua Umum DPP IKAPPI Abdullah Mansuri melalui keterangan di Jakarta, Jumat (8/12).
Abdullah menyebut, saat ini belum ada kenaikan permintaan pada beberapa komoditas tersebut. Kenaikan tersebut dipengaruhi oleh produksi yang kurang.
Pemintaan komoditas pangan yang tinggi akan terjadi pada tiga hari hingga sepekan sebelum Natal dan baru berakhir pasca Tahun Baru. Ia meminta agar pemerintah melakukan antisipasi agar harga barang kebutuhan pokok tidak meningkat tajam.
"Kami memohon pemerintah melakukan upaya sehingga di Natal dan Tahun Baru ini beberapa komoditas tidak terlalu tinggi naiknya," kata Abdullah.
Menurut Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Pada Jumat (8/12), melaporkan bahwa harga bawang merah ukuran sedang rata-rata Rp33.500/kg, bawang putih ukuran sedang Rp37.850/kg, dan beras kualitas medium II rata-rata Rp14.750/kg.
Selanjutnya, harga per kilogram daging ayam ras segar adalah 35.600, harga per kilogram daging sapi kualitas I adalah 138.050, harga per kilogram daging sapi kualitas II adalah 129.200, harga per kilogram cabai merah besar dan keriting adalah 77,700, harga per kilogram cabai rawit hijau adalah 67,200, dan harga per kilogram cabai rawit merah adalah 97.950.
Harga untuk minyak goreng curah adalah Rp 15.350/kg, telur ayam ras segar adalah Rp 29.100/kg, dan gula pasir lokal adalah Rp 17.950/kg. (Ran)
Topik:
sembako pangan harga-sembako telur gula beras cabai jagungBerita Sebelumnya
Ketua MPR RI Bamsoet Dorong Peningkatan Pembangunan Desa
Berita Selanjutnya
Transaksi QRIS Mencapai 1,6 Miliar Transaksi
Berita Terkait
Mentan Ancam Cabut Izin Pedagang Nakal yang Jual Beras di Atas HET
20 Oktober 2025 16:26 WIB
Hampir 30 Ribu Ton Beras Bulog Turun Mutu, Dirut: Masih Layak Dikonsumsi
8 Oktober 2025 16:12 WIB