Atikoh Jelaskan Program Ganjar-Mahfud Bantu UMKM Go Internasional

Zefry Andalas
Zefry Andalas
Diperbarui 16 Januari 2024 19:28 WIB
Siti Atikoh Supriyanti saat mengunjungi Kawasan Wisata Kuliner Manado, Sulawesi Utara, Selasa (16/1). (Foto: ANTARA)
Siti Atikoh Supriyanti saat mengunjungi Kawasan Wisata Kuliner Manado, Sulawesi Utara, Selasa (16/1). (Foto: ANTARA)

Manado, MI – Istri calon presiden nomor urut 3 Ganjar Pranowo, Siti Atikoh Supriyanti, mengatakan bahwa pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud Md menjanjikan pendampingan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) hingga go international atau mendunia.

Atikoh lantas menjelaskan bahwa program Ganjar-Mahfud untuk memajukan UMKM, mulai dari bantuan permodalan, pendampingan hingga pemasaran. Namun, sebelumnya harus ada pemetaan teradap potensi di masing-masing wilayah.

"Kita harus memetakan dulu karena potensi wilayah itu beda-beda, misalnya, Sulut, karena ini daerah pariwisata, tentu yang diunggulkan adalah sektor pariwisata," ujar Atikoh saat berdialog dengan pelaku UMKM di Kawasan Wisata Kuliner Jalan Roda, Kota Manado, Sulawesi Utara, Selasa (16/1).

Usai pemetaan, Ganjar-Mahfud akan melihat potensi apa saja yang bisa diandalkan untuk kemudian dikembangkan, mulai dari infrastruktur hingga sarana penunjang lainnya.

"Nanti breakdown apa saja, dari pariwisata breakdown-nya adalah suvenir, dari sisi infrastruktur juga harus menunjang, perhotelannya sudah bagus-bagus luar biasa, produk-produk makanan yang ada di sini juga sudah sangat luar biasa, tentu kita tinggal mendorongnya," katanya.

Nantinya, sambung Atikoh, kalau usaha mikro yang belum mampu akses ke permodalan, ini tentu perlu ada pendampingan dari sisi pembukuan sehingga nanti bisa juga mengakses modal.

Atikoh memastikan akses untuk mendapatkan modal bagi pelaku UMKM akan semakin dipermudah dengan subsidi bunga dari pemerintah. Dengan demikian, pemerintah didorong terjun langsung membantu UMKM mengakses permodalan.

Untuk masalah pemasaran, Ganjar-Mahfud siap membantu produk-produk hasil UMKM ke pasar internasional dengan berbagai macam cara.

"Konvensionalnya tetap ikut pameran, penjualan secara langsung. Tetapi, melalui e-commerce, atau memakai aplikasi-aplikasi yang ada itu juga sebuah keharusan, karena memang sekarang masanya begitu, masa teknologi. Jadi, agar kita bisa melebarkan sayap pemasaran ke mana-mana, ekspansinya juga bisa ke mana-mana," jelas Atikoh.

Pendampingan yang dilakukan akan lebih fokus pada upaya mencukupi permintaan pasar, terutama jika produk yang dihasilkan booming di pasar internasional.

"Pendampingan (dilakukan) agar produk yang dihasilkan itu bisa kontinuitas dari sisi kualitas, dari sisi kapasitas produksi, dan juga dari sisi kontinuitas pengadaan. Jangan sampai sudah masuk masuk internasional ketika ada order itu dia nggak sanggup," ucapnya.

Kemudian sektor pasar lokal, Ganjar-Mahfud akan mendorong pelaku UMKM bersaing di sektor pengadaan barang dan jasa pemerintah.

Jadi, proyek-proyek pengadaan pemerintah akan didominasi oleh produk karya anak bangsa, bukan lagi produk impor.

"Jadi, program Ganjar-Mahfud salah satunya adalah memperkuat kemitraan antara pemerintah dengan UMKM, seperti pengadaan barang dan jasa pemerintahan itu adalah minimal 40 persen dari UMKM produk lokal karena selama ini masih banyak yang pengadaannya itu dari impor," pungkas Atikoh.