Ketua MPR Dorong Pengembangan Industri Pengolahan Kayu Banjarnegara ke Mancanegara

Reina Laura
Reina Laura
Diperbarui 5 Februari 2024 12:30 WIB
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (baju kuning), saat mengunjungi pabrik pengolahan kayu Banjarnegara-Wonosobo [Foto: Doc. MPR RI]
Ketua MPR RI Bambang Soesatyo (baju kuning), saat mengunjungi pabrik pengolahan kayu Banjarnegara-Wonosobo [Foto: Doc. MPR RI]

Banjarnegara, MI - Ketua MPR RI Bambang Soesatyo mendukung peningkatan produktifitas industri pengolahan kayu, di wilayah perbatasan Kabupaten Banjarnegara dan Wonosobo. 

Hal itu disampaikan Bamsoet, dalam kunjungan hari ke-19 di Dapil-7 Jawa Tengah saat mengunjungi pabrik pengolahan kayu PT Cebong Albasindo (Cebong Imelindo Grup) di perbatasan Banjarnegara-Wonosobo Jawa Tengah, Senin (5/2).

Menurut Bamsoet, hal itu sebagai salah satu sektor pengembangan ekonomi lokal dengan memanfaatkan potensi alam, sebagai bahan baku menjadi barang jadi lewat industri. 

"Pengembangan ekonomi lokal melalui industri pengolahan kayu selaras dengan semangat Presiden Joko Widodo dalam meningkatkan potensi pasar lokal maupun ekspor bagi industri olahan kayu yang masih sangat terbuka lebar," kata Bamsoet, Senin (5/2).

"Sehingga kita tidak lagi mengekspor bahan mentah berupa kayu, melainkan sudah diolah menjadi play wood atau kayu lapis, papan partikel, papan serat, dan lainnya yang memberikan nilai tambah bagi perekonomian daerah dan juga nasional," tambahnya.

Dijelaskan Bamsoet, potensi industri pengolahan kayu di Banjarnegara sangat besar. Terbuka bagi para investor dari dalam dan luar negeri. Karena produksi kayu Albasia dari Banjarnegara, dikenal bermutu baik dan dalam jangka waktu 5 tahun sudah dapat dipanen.

"Selain menghasilkan produk ekspor maupun untuk dalam negeri, pelaku industri pengolahan kayu juga memanfaatkan limbah kayu untuk mendukung konsep industri ramah lingkungan. Sekaligus memberikan tambahan ekonomi," ujarnya.

"Pemanfaatan yang dilakukan antara lain penggunaan serbuk kayu kasar untuk bahan dempul. Sedangkan untuk serbuk halus bisa digunakan untuk ternak ayam atau bahan bakar," sambungnya.

PT Cebong Albasindo, lanjut Bamsoet, mulai beroperasi pada bulan April 2023. Bergerak pada bidang pengolahan kayu, dengan produk utama Albasia Barecore. 

Produk yang dihasilkan berasal dari kayu Sengon dan Albasia, dengan rata-rata produksi per bulan 1.764,720 m3 setara dengan 35 kontainer.

"PT Cebong Albasindo hingga Januari 2204 mempekerjakan sekitar 420 orang. Terdiri dari 200 orang laki-laki dan 220 orang perempuan. Barecore produksi PT Cebong Albasindo diekspor ke negara China dan Taiwan, dengan rata-rata ekspor per bulan 1.470,600 m3 setara dengan 25 kontainer," pungkas Bamsoet.

Kegiatan tersebut, turut dihadiri Direktur Utama PT Cebong Albasindo Triana Widodo, dan Komisaris PT Cebong Albasindo Heni Widiati.