Menkeu SMI Ungkap Sebab Menguatnya Dolar AS terhadap Rupiah

Aswan LA
Aswan LA
Diperbarui 20 April 2024 15:06 WIB
Menkeu, Sri Mulyani (Foto: MI/Istimewa)
Menkeu, Sri Mulyani (Foto: MI/Istimewa)

Jakarta, MI - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (SMI) akhirnya angkat bicara soal menguatnya dolar AS terhadap rupiah hingga ke level Rp 16.200.

Menurutnya, situasi saat ini tidak lepas dari pengaruh perekonomian global.

"Saya sampaikan bahwa situasi global yang berkembang saat ini pasti akan berdampak pada perekonomian Indonesia," kata dia dalam unggahannya di Instagram, Sabtu (20/4/2024).

Menurut Sri Mulyani, saat dolar AS menguat sebenarnya dapat lebih menguntungkan dari sisi ekspor. 

Namun, memang untuk impor akan berpengaruh pada harga di dalam negeri sehingga bisa berdampak terhadap inflasi.

"Di sisi ekspor, penerimaan akan jauh lebih baik dengan nilai tukar dolar yang menguat. Namun, di sisi impor, konversi harga dolar terhadap rupiah akan lebih tinggi dan bisa berdampak pada inflasi di Indonesia," ucapnya.

Meski demikian, dia meyakini pemerintah terus mengantisipasi dan waspada terhadap perkembangan ini. 

"Saya yakin Indonesia akan tetap resilien dalam situasi ini," lanjutnya.

Sri Mulyani mengatakan pemerintah akan terus berkoordinasi dengan Bank Indonesia (BI) untuk beradaptasi dengan tekanan yang ada. 

"Dari sisi fiskal, kita memastikan APBN berperan menjadi shock absorber yang efektif dan kredibel," jelasnya.

Sri Mulyani juga masih yakin pertumbuhan ekonomi Indonesia akan tetap baik.

Hal ini diyakini karena seperti saat melewati krisis pandemi lalu, ekonomi Indonesia mampu tetap bertumbuh.

"Di tengah kondisi suku bunga dan inflasi global yang tinggi seperti saat ini, saya yakin ekonomi Indonesia akan tetap terjaga sesuai target, didukung oleh sisi ekspor yang kuat dan neraca perdagangan yang surplus," tandasnya.