Terlibat Penipuan Audit Pengembang Properti China Evergrande, PwC Dilarang Beroperasi 6 Bulan dan Denda Rp 958 Miliar (441 Juta Yuan)


Jakarta, MI - Regulator China melarang unit usaha PricewaterhouseCoopers (PwC) di China beroperasi selama enam bulan dan menjatuhkan denda sebesar 441 juta yuan atau sekitar Rp958 miliar karena keterlibatan terhadap penipuan audit pengembang properti China Evergrande yang mengalami kebangkrutan.
Regulator sekuritas China mengatakan bahwa penyelidikannya menemukan bahwa PwC Zhong Tian LLP “menutup mata” dan “bahkan memaafkan” penipuan yang dilakukan oleh Evergrande dalam audit laporan keuangan tahunan dari anak usaha utama pengembang tersebut - Hengda Real Estate - dan membantu penerbitan obligasi pada 2019 dan 2020.
“Perilaku PwC lebih dari sekadar kegagalan audit. PwC, sampai batas tertentu, menutupi dan bahkan membiarkan penipuan keuangan Hengda Real Estate dan penerbitan obligasi korporasi yang curang,” kata Komisi Regulasi Sekuritas China (CSRC) melansir Reuters, Selasa (24/9/2024).
Sebelumnya, pihak berwenang China memeriksa peran PricewaterhouseCoopers(PwC) dalam praktik akuntansi China Evergrande Group setelah pengembang tersebut dituduh melakukan penipuan senilai US$78 miliar atau sekitar Rp1.230 triliun.
Seorang sumber mengatakan belum ada keputusan yang diambil mengenai apakah akan memberikan sanksi kepada auditor tersebut, dan menambahkan bahwa pejabat China berhubungan dengan beberapa mantan akuntan PwC yang menangani audit Evergrande.
CSRC juga mendenda Evergrande dan Ketua Hui Ka Yan masing-masing sebesar 4,2 miliar yuan (US$581,4 juta) dan 47 juta yuan, karena penipuan akuntansi dan penerbitan obligasi, dan melarang Hui, serta eksekutif senior lainnya, dari pasar sekuritas.
Hengda Real Estate, unit andalan Evergrande, mengatakan penyelidikan yang dilakukan CSRC menemukan bahwa mereka telah meningkatkan pendapatan sebesar 213,99 miliar yuan, atau setengah dari total pendapatan, pada tahun 2019.
Pada tahun 2020, penjualan meningkat sebesar 350 miliar yuan, atau 78,5 % dari jumlah keseluruhan. Pengembang menerbitkan obligasi berdasarkan pernyataan palsu tersebut.
PwC mengundurkan diri sebagai auditor Evergrande awal tahun lalu di tengah ketidaksepakatan mengenai masalah yang berkaitan dengan audit akun tahun 2021, kata pengembangnya. Evergrande dan PwC telah diselidiki oleh regulator audit Hong Kong sejak tahun 2021 atas akun pengembang tahun 2020.
Dengan total kewajiban sebesar US$300 miliar, pengembang yang paling banyak berutang di dunia ini gagal membayar utang luar negerinya pada akhir tahun 2021. Setelah 18 bulan negosiasi restrukturisasi yang gagal dengan kreditor, perusahaan tersebut diperintahkan oleh Pengadilan Tinggi Hong Kong pada bulan Januari untuk melikuidasi.
Kehilangan klien terbesar
PwC telah kehilangan klien terbesar di China dipicu penyelidikan pihak berwenang atas audit perusahaan tersebut dengan Evergrande Group yang dilanda skandal.
Bank of China salah satu dari empat pemberi pinjaman negara terbesar di negara tersebut mengatakan akan menyewa EY sebagai auditornya pada 2024 menggantikan PwC China.
Caixin melaporkan bank ini juga akan menyewa perusahaan audit domestik BDO China Shu Lun Pan CPAs LLP sebagai auditor sekunder.
Bank of China bergabung dengan daftar perusahaan-perusahaan China yang memutuskan kontrak dengan PwC seiring dengan runtuhnya China Evergrande yang membuat pekerjaan auditor ini diragukan.
Pada Juni, dua perusahaan raksasa milik negara, PetroChina dan China Railway Group, mengatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk berhenti bekerja sama dengan PwC, menyusul lima perusahaan lain yang telah melakukan hal yang sama pada bulan sebelumnya.
Selama dua tahun terakhir, puluhan perusahaan telah menghentikan penggunaan PwC sebagai auditor mereka atau membatalkan rencana untuk menggunakan jasa firma tersebut.
Pada 2023, Bank of China membayar PwC sebesar 193 juta yuan ($27 juta) untuk biaya audit, yang menandai tahun ketiga berturut-turut dalam menggunakan jasanya.
Pada Maret, bank ini mengumumkan rencana untuk menunjuk kembali PwC sebagai auditor untuk tahun 2024. Namun, menurut pengajuan pada Juni, bank kemudian merevisi keputusannya memilih untuk mempertahankan PwC hanya untuk laporan jangka menengahnya sambil mencari auditor baru untuk masa depan.
Gelombang pemutusan kontrak ini terjadi ketika regulator sekuritas China memeriksa peran audit PwC untuk China Evergrande. Pada Juni, Komisi Regulasi Sekuritas China mengumumkan denda sebesar USD577 juta kepada anak perusahaan domestik utama China Evergrande, Hengda Real Estate Group, atas penerbitan obligasi yang curang dan melanggar peraturan pengungkapan informasi.
Regulator menemukan bahwa Hengda telah menggelembungkan pendapatan dan keuntungannya pada 2019 dan 2020 dengan mengakui penjualan di muka.
Perusahaan ini diduga telah melebih-lebihkan pendapatan tahun 2019 sebesar 214 miliar yuan dan sekali lagi sebesar 350 miliar yuan pada tahun berikutnya.
Angka-angka yang digelembungkan tersebut mencapai setengah dari total pendapatan Hengda pada tahun 2019, dan 79% pada tahun 2020, menurut pernyataan tersebut.
Hengda juga meningkatkan labanya sebesar 63% dan 87% pada tahun 2019 dan 2020.
CSRC mengatakan pada bulan Juni bahwa lembaga-lembaga perantara yang relevan sedang diselidiki. Sumber-sumber yang dekat dengan masalah ini mengatakan kepada Caixin bahwa keputusan mengenai hukuman untuk PwC kemungkinan akan segera diumumkan.
Pada Agustus, para likuidator China Evergrande meluncurkan proses pengadilan terhadap PwC, mengkritiknya atas kelalaian dan kesalahan penyajian dalam pekerjaan auditnya.
Setelah pergantian auditor Bank of China, tiga dari enam bank negara terbesar di negara tersebut telah menyewa EY sebagai auditor mereka, sementara dua bank lainnya saat ini menggunakan KPMG.
Melansir Nikkei Asia, Postal Saving Bank of China Co. Ltd., yang akan segera mengumumkan auditor baru, kemungkinan besar akan menunjuk KPMG untuk menggantikan Deloitte karena mereka telah mencapai durasi perekrutan maksimum, kata beberapa sumber.
Peraturan di China menetapkan bahwa perusahaan-perusahaan milik negara tidak boleh mempekerjakan auditor yang sama selama lebih dari delapan tahun berturut-turut.
Topik:
PricewaterhouseCoopers PwC Penipuan Audit Pengembang Properti China Evergrande Komisi Regulasi Sekuritas China CSRC