Pembiayaan Paylater BCA Tumbuh 169%, NPL Tetap Terjaga di Bawah 2%

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 12 November 2024 18:25 WIB
Paylater BCA. [Foto: Repro]
Paylater BCA. [Foto: Repro]

Jakarta, MI - PT Bank Central Asia Tbk (BCA) mencatatkan pembiayaan kredit melalui skema Buy Now Pay Later (BNPL) atau paylater yang mencapai Rp 300 miliar, dengan pertumbuhan sebesar 169% secara tahunan (YoY) pada kuartal III 2024.

Executive Vice President (EVP) Corporate Communication and Social Responsibility BCA, Hera F. Haryana, menyatakan bahwa layanan paylater BCA terus mencatatkan kinerja positif sejak diluncurkan pada Oktober 2023.

“Kita lihat bahwa ini merupakan sinyal positif bahwa orang itu memanfaatkan fasilitas ini karena di paylater sangat bermanfaat tampaknya, baik itu untuk teman-teman yang konsumtif maupun lainnya. Seiring dengan pertumbuhan yang triple digit, untuk kredit macetnya,” ungkap Hera usai menghadiri acara Indonesia Knowledge Forum XIII 2024 di Jakarta, pada Selasa (12/11/2024).

Hera memastikan bahwa pertumbuhan kinerja layanan paylater BCA diiringi dengan rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan/NPL) yang tetap terjaga dengan baik, yakni di bawah 2% pada September 2024. Seiring dengan pertumbuhan yang signifikan, jumlah pengguna layanan paylater BCA juga telah mencapai lebih dari 100.000 orang.

"NPL-nya rendah, di bawah 2 persen. Jadi kita merasa sangat bersyukur kita punya debitur-debitur atau yang menggunakan manfaat paylater itu, yang jadi sangat berkualitas nasabah kita, dan kita berterima kasih juga untuk nasabahnya," tambahnya.

Secara keseluruhan, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatatkan bahwa piutang pembiayaan melalui skema paylater mencapai Rp 7,99 triliun, yang naik 89,20% secara tahunan (yoy).

Peningkatan pembiayaan paylater ini diikuti dengan rasio pembiayaan macet atau Non-Performing Financing (NPF) gross yang terjaga di posisi 2,52%, yang membaik dibandingkan bulan Juli yang tercatat sebesar 2,82%.

Sementara itu, OJK juga melaporkan bahwa outstanding pembiayaan melalui fintech P2P lending mencapai Rp 72,03 triliun per Agustus 2024, mencerminkan perkembangan yang signifikan dalam sektor pembiayaan berbasis teknologi, hingga 35,62% secara tahunan (yoy) bila dibandingkan Juli yang sebesar 23,97% (yoy). (Rolia)

Topik:

pt-bank-central-asia-tbk-bca paylater otoritas-jasa-keuangan-ojk