Harga Minyak Mentah Naik, Pasar Tetap Waspada Konflik Rusia-Ukraina

![Harga Minyak Naik ditengah Konflik Rusia-Ukraina Harga Minyak Naik ditengah Konflik Rusia-Ukraina [Foto: Repro]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/harga-minyak-naik-ditengah-konflik-rusia-ukraina.webp)
Jakarta, MI - Mengacu pada data Refinitiv, Selasa (19/11/2024) pukul 10.30 WIB, harga minyak mentah Brent naik 0,18% menjadi US$73,43 per barel, sementara minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) juga menguat 0,18% ke level US$69,27 per barel.
Harga minyak mentah tercatat menguat tipis setelah reli pada hari sebelumnya yang dipicu oleh penghentian produksi di ladang minyak Johan Sverdrup, Norwegia. Meski demikian, sentimen pasar masih diwarnai kewaspadaan terkait potensi eskalasi konflik Rusia-Ukraina.
"Beberapa penyesuaian posisi terjadi setelah reli hari Senin. Tapi investor tetap berhati-hati, menilai arah perang Rusia-Ukraina setelah eskalasi akhir pekan lalu," ujar Toshitaka Tazawa, analis dari Fujitomi Securities.
Pada hari Minggu, Rusia melancarkan serangan udara terbesar terhadap Ukraina dalam hampir tiga bulan, menyebabkan kerusakan parah pada sistem tenaga negara tersebut.
Dalam langkah yang mengindikasikan perubahan kebijakan signifikan, pemerintahan Presiden Joe Biden memberikan izin kepada Ukraina untuk menggunakan senjata buatan AS dalam menyerang sasaran jauh di dalam wilayah Rusia. Keputusan ini diungkapkan oleh dua pejabat AS dan satu sumber yang akrab dengan situasi tersebut pada hari yang sama.
Kremlin, pada Senin menyatakan bahwa Rusia akan merespons keputusan pemerintahan Biden yang disebutnya sebagai tindakan "ceroboh," sebelumnya, telah diperingatkan bahwa kebijakan seperti itu dapat meningkatkan risiko konfrontasi langsung dengan aliansi NATO yang dipimpin oleh Amerika Serikat.
Sementara itu, kekhawatiran pasokan berlanjut akibat masalah produksi di beberapa ladang minyak.
Equinor (EQNR.OL), perusahaan Norwegia, menghentikan produksi di ladang minyak Johan Sverdrup, ladang terbesar di Eropa Barat, akibat pemadaman listrik di darat. Dalam pernyataannya pada Senin (18/11/2024), perusahaan menyebutkan bahwa upaya pemulihan produksi sedang dilakukan, meski waktu pasti untuk kembali beroperasi belum dapat dipastikan.
Di Kazakhstan, ladang minyak terbesar Tengiz, yang dioperasikan oleh Chevron (CVX.N), mengalami penurunan produksi sebesar 28%-30% akibat perbaikan yang tengah berlangsung. Perbaikan ini dijadwalkan selesai pada Sabtu mendatang, menurut pernyataan dari kementerian energi negara tersebut.
Para pedagang minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) mulai mengalihkan fokus perdagangan mereka ke kontrak Januari, menjelang berakhirnya kontrak Desember pada Rabu (20/11/2024).
Pada Senin (18/11/2024), WTI memasuki fase contango untuk pertama kalinya sejak Februari, dengan kontrak pengiriman Januari diperdagangkan dengan premi dibandingkan kontrak Desember (CLc1-CLc2), yang menunjukkan pelonggaran keketatan pasokan.
Para pedagang mulai mengalihkan perdagangan WTI ke kontrak Januari menjelang berakhirnya kontrak Desember pada hari Rabu.
Topik:
harga-minyak-mentah ladang-minyak wti konflik-rusia-ukrainaBerita Selanjutnya
Kemendag Tinjau Ulang Kebijakan Susu Impor Demi Lindungi Peternak Lokal
Berita Terkait

Harga Minyak Dunia Menguat, Serangan AS dan Rencana Besar China jadi Pemicu
18 Maret 2025 09:19 WIB

Geopolitik Memanas! Pasokan Tersendat, Harga Minyak Global Melonjak
20 Februari 2025 11:53 WIB