Bappenas Optimistis Ekonomi Tumbuh 8 Persen pada 2025-2029, Ini Prasyaratnya


Jakarta, MI - Pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai delapan persen dalam periode 2025-2029.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas, Rachmat Pambudy, optimistis Indonesia dapat mencapai pertumbuhan ekonomi hingga delapan persen dengan mendorong sisi permintaan dan produksi.
Menurutnya, untuk mencapai target tersebut, kunci utama terletak pada reformasi struktural, termasuk reformasi birokrasi dan deregulasi, yang didukung dengan integrasi berbagai kartu kesejahteraan serta pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar guna menurunkan angka kemiskinan.
"Untuk mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen, kunci utama adalah reformasi struktural melalui reformasi birokrasi dan deregulasi, didukung dengan integrasi berbagai kartu kesejahteraan, serta pemenuhan kebutuhan pelayanan dasar untuk menurunkan kemiskinan. Ini sejalan dengan arahan Presiden (Prabowo Subianto) untuk peningkatan efisiensi pelaksanaan program," katanya pada forum konsultasi publik (FKP) dalam rangka penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2025-2029 di Jakarta, Selasa (3/12/2024).
Di sektor pengembangan sumber daya manusia (SDM), Bappenas telah merancang sejumlah program penting, seperti pemberian makanan bergizi gratis (MBG), perbaikan infrastruktur sekolah, serta peningkatan layanan kesehatan untuk menanggulangi penyakit seperti tuberkulosis. Program-program ini merupakan bagian dari upaya untuk menciptakan fondasi yang kokoh menuju pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Adapun beberapa prasyarat untuk mencapai pertumbuhan ekonomi delapan persen yaitu mengumpulkan investasi selama periode lima tahun ke depan sebesar Rp49.418 triliun, meningkatkan penanaman modal asing (PMA) per produk domestik bruto (PDB) 2 persen, share industri per PDB tahun 2029 meningkat hingga 21,9 persen, ekspor barang 400 miliar dolar AS, lalu pangsa pasar rantai pasok global/global value chain 1,4 persen.
Selanjutnya, meningkatkan pendapatan negara per PDB tahun 2029 mencapai 18 persen, belanja negara per PDB 20 persen, produksi pangan meningkat 20 juta ton gabah kering giling (GKG), proporsi kontribusi produk domestik regional bruto (PDRB) 45,6 persen, dan rasio PDB pariwisata 5 persen dengan devisa 39,44 miliar dolar AS.
Dalam FKP, Kepala Bappenas menegaskan bahwa RPJMN 2025-2029 merupakan penjabaran dari visi, misi, serta prioritas Presiden RI atau yang disebut Astacita, dengan berpedoman pada Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045.
"RPJMN akan menjadi acuan bagi kementerian, lembaga, dan pemerintah daerah dalam melaksanakan pembangunan nasional. RPJMN 2025-2029 fokus pada Astacita, yang akan menjadi prioritas nasional selama lima tahun ke depan," tutur dia.
Bappenas menggunakan konsep Trisula Pembangunan sebagai kerangka pikir utama dalam merancang rencana pembangunan Indonesia. Konsep ini mencakup tiga pilar utama:
- Pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan berkelanjutan
- Penurunan kemiskinan
- Pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
Ketiga pilar tersebut akan dipadukan dengan pengembangan wilayah yang merata serta mekanisme manajemen risiko pembangunan yang solid untuk memastikan pencapaian tujuan pembangunan yang optimal.
Menteri PPN mengharapkan seluruh pemangku kepentingan dapat bersinergi dalam perencanaan pembangunan.
"Dengan sinergi yang kuat, kita dapat menciptakan perencanaan yang komprehensif, integratif, dan implementatif, serta memastikan manfaatnya dirasakan oleh seluruh masyarakat," ujar Rachmat.
Topik:
pertumbuhan-ekonomi bappenas rpjmn