Hari Ini! Harga Minyak Global Naik Tipis

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 18 Desember 2024 10:54 WIB
Harga Minyak Dunia Menguat Tipis (Foto: Dok MI)
Harga Minyak Dunia Menguat Tipis (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Harga minyak dunia mencatat penguatan tipis pada perdagangan Asia, Rabu (18/12/2024) pagi, seiring sikap hati-hati investor menjelang keputusan pemangkasan suku bunga oleh bank sentral AS, The Federal Reserve (The Fed).

Dilansir Reuters, harga minyak mentah Brent naik 12 sen atau 0,16 persen menjadi US$73,31 per barel pada pukul 01.34 GMT. Sementara itu, minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) AS juga menguat 11 sen atau 0,16 persen, menjadi US$70,19 per barel.

Pada hari yang sama, The Fed secara luas diperkirakan akan memangkas suku bunga untuk ketiga kalinya dalam siklus pelonggaran kebijakannya. Namun, perhatian pasar minyak tidak hanya tertuju pada keputusan hari ini, tetapi juga pada proyeksi suku bunga untuk tahun 2025.

"Proyeksi penurunan suku bunga pada 2025 masih diragukan, terutama dengan rencana Trump untuk kembali pada tanggal 20 Januari. Ada narasi yang berlaku bahwa kebijakan Trump dapat menyebabkan inflasi, yang, ditambah dengan kekhawatiran tentang potensi campur tangan terhadap otonomi Federal Reserve, menyebabkan investor minyak tetap berhati-hati," kata Analis Pasar Senior Phillip Nova Priyanka Sachdeva.

Diyakini, pemangkasan suku bunga dapat menurunkan biaya pinjaman, yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Pada Selasa, Uni Eropa mengadopsi paket sanksi ke-15 terhadap Rusia atas invasinya ke Ukraina, dengan menambahkan 33 kapal tambahan dari armada bayangan Rusia yang digunakan untuk mengangkut minyak mentah atau produk minyak bumi. Inggris juga memberikan sanksi kepada 20 kapal karena membawa minyak Rusia yang ilegal.

Sanksi baru tersebut bisa memicu volatilitas harga minyak lebih lanjut meskipun sejauh ini sanksi tersebut belum berhasil mengeluarkan Rusia dari perdagangan minyak global.

Reuters mengungkap data American Petroleum Institute menunjukkan stok minyak mentah turun sebesar 4,69 juta barel dalam pekan yang berakhir pada 13 Desember. Kemudian, persediaan bensin naik sebesar 2,45 juta barel, dan stok sulingan naik sebesar 744 ribu barel.

Menurut jajak pendapat Reuters pada Selasa lalu, para analis memperkirakan perusahaan-perusahaan energi AS menarik sekitar 1,6 juta barel minyak mentah dari penyimpanan selama pekan yang berakhir pada 13 Desember. Badan Informasi Energi AS akan merilis data penyimpanan minyaknya pada Rabu, waktu setempat.

Topik:

minyak-mentah harga-minyak global