Rupiah Anjlok, Ekonomi Indonesia Memprihatinkan

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 20 Desember 2024 13:26 WIB
Rupiah Melemah pada Kamis (19/12/2024), di level Rp16.422 per Dolar AS (Foto: Dok MI)
Rupiah Melemah pada Kamis (19/12/2024), di level Rp16.422 per Dolar AS (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Nilai tukar rupiah terhadap dolar AS mencatat pelemahan tajam pada Kamis (19/12/2024), tembus di level Rp16.422 per dolar AS pada pukul 15.24 WIB atau 08:24 UTC (Universal Coordinated Time).

Managing Director Political Economy and Policy Studies (PEPS), Anthony Budiawan, mengatakan bahwa ini merupakan tanda bahwa Bank Indonesia semakin tidak berdaya, tanda bahwa ekonomi Indonesia dalam kondisi semakin memprihatinkan.

"Bank Indonesia nampaknya kehabisan “peluru” (devisa) untuk intervensi kurs rupiah. Bank Indonesia dan Kementerian Keuangan nampaknya sulit meredam defisit aliran dolar keluar dari Indonesia. Tambahan utang luar negeri semakin tersendat, " kata Anthony kepada Monitorindonesia.com, Jumat (20/12/2024).

Ia mengatakan, Investor portfolio dan hot money keluar dari pasar saham dan pasar obligasi. Indeks harga saham gabungan (IHSG) anjlok 1,84 persen. 

Anthony juga memperingatkan bahwa, kalau kondisi seperti ini berlanjut, rupiah akan terus tergerus. Bukan tidak mungkin, dalam waktu dekat rupiah akan tembus Rp17.000 per dolar AS

"Kalau ini terjadi, tekanan terhadap rupiah akan semakin berat. Jangan sampai tekanan ini menjadi bola salju, memicu panik di dunia usaha, memicu gagal bayar utang luar negeri, yang bisa menjadi pangkal pokok krisis moneter, " ujar Anthony . 

Untuk mengatasi hal ini, Bank Indonesia berpotensi menaikkan suku bunga acuan untuk menahan capital outflow. Dalam hal ini, ekonomi akan tertekan dua sisi, tekanan suku bunga dan tekanan kurs rupiah yang semakin melemah.

Selain itu, kepercayaan investor terhadap masa depan ekonomi Indonesia semakin menipis. Kenaikan PPN menjadi 12 persen, di tengah ekonomi sedang meredup, daya beli sedang melemah, memperburuk prospek ekonomi 2025.

"Ekonomi Indonesia dalam kondisi tidak baik. Serba sulit. Investor akan terus mengawasi respons kebijakan pemerintah: siap mendukung dan siap menghukum, " pungkasnya.

Topik:

nilai-tukar-rupiah dolar-as ekonomi-indonesia bi anthony-budiawan