Saham Boeing Merosot Setelah Kecelakaan Tragis Jeju Air
![Rolia Pakpahan](https://monitorindonesia.com/storage/media/user/avatar/TVU66W3zyfILlRH2O8r4D6dFn1igEvbgEGijYQgi.jpg)
![Boeing akan PHK 2.500 Karyawan Saham Boeing Melemah 2,3 Persen Setelah Kecelakaan Pesawat Jeju Air di Korea Selatan (Foto: Ist)](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/boeing-akan-phk-2500-karyawan.webp)
Jakarta, MI - Saham Boeing melemah 2,3 persen pada penutupan perdagangan Senin (30/12/2024), setelah kecelakaan tragis melibatkan pesawat Boeing 737-800 milik Jeju Air di Korea Selatan akhir pekan lalu.
Insiden terjadi pada Minggu ketika pesawat tersebut melakukan pendaratan darurat di Bandara Internasional Muan. Malang, roda pendaratan jet tidak berfungsi, sehingga pesawat tergelincir di landasan menggunakan bagian perutnya.
Kejadian tersebut berakhir tragis ketika pesawat menabrak dinding beton, menewaskan 179 orang dari total penumpang dan awak di dalamnya. Hanya dua orang dilaporkan selamat dari kecelakaan tersebut.
Sebagai respons, pemerintah Korea Selatan akan melakukan inspeksi keselamatan menyeluruh terhadap seluruh armada Boeing 737-800 yang beroperasi di negara tersebut.
"Kami berencana untuk menerapkan inspeksi keselamatan penerbangan yang ketat sebagai respons terhadap insiden ini," ujar Kepala Kebijakan Penerbangan Kementerian Transportasi Korsel, Joo Jong Wan, dilansir dari Yahoo Finance.
Dalam pernyataan resminya, Boeing menjelaskan telah menghubungi Jeju Air terkait kecelakaan tersebut. Raksasa penerbangan Amerika Serikat (AS) menyatakan siap membantu penyelidikan.
Jeju Air saat ini mengoperasikan 38 unit Boeing 737-800 dalam armadanya. Selain Jeju Air, maskapai Korea Selatan lainnya yang juga menggunakan jet 737-800 termasuk T'way Air, Jin Air, dan Eastar Jet.
Boeing 737-800 pertama kali mengudara pada tahun 1997. Berdasarkan data dari firma penerbangan Cirium, pesawat jenis ini digunakan oleh 180 maskapai di seluruh dunia, dengan total 4.400 unit aktif. Angka tersebut mencakup 17 persen dari total armada komersial global saat ini.
Namun, dalam beberapa tahun terakhir, Boeing menghadapi rentetan masalah keamanan. Awal tahun ini, otoritas penerbangan AS memerintahkan penghentian sementara dan pemantauan produksi jet 737 Max karena insiden pintu terlepas dalam penerbangan Alaska Airlines.
Topik:
boeing jeju-air saham korea-selatan kecelakaanBerita Sebelumnya
Berita Selanjutnya