Masyarakat Serbu Gas LPG 3 Kg di Pasar Murah-Gianyar

Rizky Amin
Rizky Amin
Diperbarui 8 Juni 2024 17:57 WIB
Masyarakat antri membeli elpiji 3 kg pada pasar murah yang digelar Pemkab Gianyar. (Foto: Antara)
Masyarakat antri membeli elpiji 3 kg pada pasar murah yang digelar Pemkab Gianyar. (Foto: Antara)

Gianyar, MI - Masyarakat menyerbu gas elpiji 3 kg saat pemerintah kabupaten Gianyar, Provinsi Bali, menggelar pasar murah menjelang hari raya Idul Adha.

"Meski pasar murah yang digelar Disperindag Gianyar tersebut menjual berbagai kebutuhan pokok, namun gas elpiji 3 kg menjadi serbuan masyarakat yang hadir berbelanja ke pasar murah tersebut," ujar Kepala dinas Perindustrian Perdagangan Pemkab Gianyar Luh Gede Eka Suary, dalam siaran pers Diskominfo Gianyar, Sabtu (8/6/2024).

"Bahkan tidak sampai 1 jam, 250 tabung gas LPG 3 kg telah ludes terjual dengan harga Rp18.000," sambungnya Kadinas Perindag Gianyar.

Menjelang Hari Raya Idul Adha 1445 Hijriah, dan dalam rangka memberikan bahan pokok dengan harga murah, Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Gianyar menggelar pasar murah di Gor Kebo Iwa Gianyar.

Pasar murah yang berlokasi di area barat GOR Kebo Iwa Gianyar tersebut juga menawarkan kebutuhan pokok lainnya seperti beras, gula, minyak goreng, telur, bahkan sabun cuci.

“Kita juga menyediakan beras dengan berbagai merk, minyak dan gula dengan harga yang tentu lebih murah dari harga di pasaran,” ucap Kadis Perindag Eka Suary.

Ia juga menjelaskan bahwa pasar murah dilaksanakan dengan maksud mencegah inflasi serta membantu masyarakat mendapatkan bahan pokok dengan harga lebih murah. "Pasar murah menjelang Hari Raya Idul Adha sebagai bentuk pengendalian inflasi daerah serta membantu masyarakat menikmati kebutuhan pokok dengan harga yang lebih murah," jelasnya.

Soal keluhan kelangkaan LPG saat ini, dipandang karena masyarakat yang masih terbiasa membeli elpiji di tingkat pengecer meskipun harganya lebih tinggi dari harga eceran tertinggi yang ditetapkan Gubernur.

“Kalau di warung-warung kosong, itu karena pangkalan memang disarankan melayani pengguna langsung bukan ke pengecer atau warung. Hal ini terkait dengan subsidi tepat sasaran. Dan jangan sampai informasi kelangkaan LPG bersumber dari pengecer yang sulit mendapat barang,” ujar Eka Suary. (AM)