Warga Semprot Bahlil soal Gas LPG 3 Kg: Bapak Jangan Korbankan Rakyat!

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 4 Februari 2025 15:01 WIB
Effendi, warga kelurahan Cibodasari Kecamatan Cibodas Kota Tangerang memarahi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di kawasan Perumnas 1, Tangerang. (Foto: Dok MI)
Effendi, warga kelurahan Cibodasari Kecamatan Cibodas Kota Tangerang memarahi Menteri ESDM Bahlil Lahadalia di kawasan Perumnas 1, Tangerang. (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Effendi, salah satu warga kelurahan Cibodasari Kecamatan Cibodas Kota Tangerang, menyemprot Menteri ESDM Bahlil Lahadalia saat meninjau langsung antrean di Permunas 1, Kota Tangerang, Selasa (4/2/2025). Akibat antrean itu, salah satu warga meninggal dunia.

Kepada Bahlil, dia berkata dengan emosi yang berapi-api terkait dengan kebijakan penghapusan pengecer yang menyusahkan masyarakat. "Bapak punya alat untuk bertindak bukan rakyat yang dikorbankan. Yang kedua kalau kami jadi sub persyaratannya apa?" tegasnya.

Lantas Bahlil yang memegang tangan Effendi, menjawab "Tidak ada persyaratan."

Di lain sisi, Effendi tidak setuju dengan ketentuan warga wajib menunjukkan KTP saat membeli gas di pangkalan. Namun Bahlil berdalih bahwa tujuan kebijakannya untuk menjaga kestabilan harga di kalangan konsumen. 

Dia pun menyuruh Effendi untuk kembali ke antrean. "Bapak saya pikir yang penting bapak ambil dulu, antre. Kita layani, tidak ada kelangkaan. Oke ya Pak," kata Bahlil.

Effendi pun berkata "Saya sekarang lagi masak, saya tinggal di rumah. Bukan antre gasnya, anak kami lapar butuh makan, butuh kehidupan Pak! Logika jalan dong Pak!"

Diketahui, bahwa Bahlil Lahadalia turun langsung meninjau antrean warga yang hendak membeli gas 3 Kilogram di Pangkalan Budi Setiawan, Jalan Palem Raya, Perumnas 1, Kelurahan Cibodasari, Kecamatan Cibodas, Kota Tangerang, Banten, Selasa (4/2/2025). 

Dia mengaku bahwa dirinya menjalankan instruksi Presiden Prabowo agar pengecer dapat kembali menjual gas subsidi tersebut dengan menaikkan statusnya menjadi sub pangkalan.

"Perintah Presiden pengecer semua kita naik kelaskan jadi subpangkalan. Pengecer sudah dinaikkan menjadi sub pangkalan," kata Bahlil di Istana Negara, Selasa (4/2/2025).

Bahlil menerangkan pihaknya tak menerapkan syarat khusus kepada para pengecer yang beralih ke sub pangkalan. Kata dia, para pengecer itu secara otomatis menjadi sub pangkalan.

"Sampai saat ini syaratnya masih ditiadakan, langsung dia otomatis dan sistemnya sudah jalan dari pagi Pertamina dengan ESDM bahwa pengecer menjadi sub pangkalan," jelasnya.

Bahlil menyebut nantinya pihaknya akan melakukan verifikasi untuk memastikan penjualan gas LPG 3 kg oleh sub pangkalan ini berjalan sesuai ketentuan.

"Nanti dalam prosesnya kita akan memverifikasi mana sih pangkalan yang sudah tertib sesuai apa yang menjadi harapan kita dan mana yang tidak tertib nanti akan berproses secara alamiah," katanya.

LPG 3 kg langka di sejumlah daerah belakangan ini. Kebijakan terjadi usai Bahlil melarang pedagang eceran jualan LPG 3 kg mulai 1 Februari lalu. Bahlil berdalih kebijakan itu dilakukan demi memperbaiki penyaluran subsidi LPG 3 kg.

Namun, pada hari ini, Selasa (4/2/2025), Presiden Prabowo Subianto telah memerintahkan Kementerian ESDM untuk kembali membolehkan penjualan LPG di tingkat pengecer. Perintah itu disampaikan oleh Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad.

"Presiden kemudian telah menginstruksikan kepada ESDM untuk per hari ini mengaktifkan kembali pengecer-pengecer yang ada untuk berjualan seperti biasa," kata Dasco di Kompleks DPR, Senayan, Jakarta Pusat.

"Sambil kemudian pengecer-pengecer itu akan dijadikan sub daripada pangkalan, sub daripada pangkalan sehingga dengan aturan-aturan yang ada nanti akan menertibkan harga supaya tidak mahal di masyarakat," imbuhnya.

Topik:

Bahlil Gas LPG 3 Kg