Prancis Perkuat Investasi di Indonesia, Fokus ke Sektor Hijau dan Digital

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 22 Februari 2025 22:21 WIB
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani (Foto: Repo)
Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani (Foto: Repo)

Jakarta, MI - Menteri Investasi dan Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), Rosan Perkasa Roeslani, mengungkapkan potensi besar Indonesia dalam energi terbarukan yang mencapai 3.700 gigawatt. Sayangnya, pemanfaatannya saat ini baru sekitar 1 persen, atau sekitar 13,08 gigawatt. 

Dalam pertemuan dengan 35 delegasi perusahaan asal Prancis yang tergabung dalam MEDEF International, Roeslani menekankan pentingnya menjajaki peluang investasi di sektor energi terbarukan, infrastruktur, dan dekarbonisasi.

“Kuncinya adalah bertemu, membicarakan potensi, dan pada saat yang bersamaan mencari jalan agar potensi tersebut menjadi investasi. Apalagi, hari ini hadir 35 perwakilan perusahaan Prancis, ini kesempatan besar untuk memperkuat kerja sama,” katanya, dikutip di Jakarta, Sabtu (22/2/2025). 

Duta Besar Prancis untuk Indonesia, ASEAN, dan Timor Leste, Fabien Penone, menegaskan komitmen Prancis dalam memperkuat kerja sama ekonomi dengan Indonesia. Ia menyebut perusahaan Prancis telah aktif berinvestasi di berbagai sektor, termasuk pertambangan nikel dan perbankan, namun peluang masih terbuka lebar. 

“Penguatan hubungan antara Prancis dan Indonesia adalah prioritas utama pemerintah kami. Presiden Macron dan Presiden Prabowo beberapa kali berdiskusi soal ini,” ujarnya.

Wakil Ketua MEDEF International sekaligus Ketua The France-Indonesia Business Council, Philippe Louis-Dreyfus, meyakini bahwa kunjungan ini akan membawa hasil nyata dalam bentuk kerja sama yang lebih erat. 

“Fokus utama kami adalah pada sektor infrastruktur, energi, dan dekarbonisasi, yang sejalan dengan visi Presiden Prabowo dan pemerintahannya,” jelasnya.

Menurut data BKPM, Prancis saat ini berada di posisi keempat sebagai penyumbang Foreign Direct Investment (FDI) terbesar dari Eropa, dengan total investasi mencapai USD1,05 miliar dalam periode 2020-2024. Investasi ini tersebar di lima sektor utama, yaitu perumahan, kawasan industri dan perkantoran; industri mesin dan elektronik; industri makanan; hotel dan restoran; serta perdagangan dan reparasi.

Topik:

bkmp eneregi-terbarukan prancis rosan-roeslani