Dear BGN, Ombudsman Temukan Banyak Makanan Tak Layak Konsumsi

Adelio Pratama
Adelio Pratama
Diperbarui 3 Maret 2025 03:58 WIB
Ombudsman RI (Foto: Dok MI/Aswan)
Ombudsman RI (Foto: Dok MI/Aswan)

Jakarta, MI - Badan Gizi Nasional (BGN) mengklaim kualitas makanan program Makan Bergizi Gratis (MBG) terjaga. Namun Ombudsman RI justru menemukan banyak makanan program MBG tidak layak konsumsi.

Beberapa contoh kasus dari sekian banyak kasus menu makanan tidak layak konsumsi pada program Makan Bergizi Gratis di antaranya potongan daging ayam yang masih mentah, buah melon busuk, hingga anak-anak yang keracunan usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis di Kabupaten Takalar.

Meski sudah banyak kasus siswa keracunan usai menyantap makanan program Makan Bergizi Gratis di beberapa daerah di Indonesia, Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana mengklaim ada pengujian sebelum makanan disajikan ke siswa.

Dadan memastikan pengendalian mutu atau quality control makanan pada program makan bergizi gratis (MBG) terkendali.

Meski banyak siswa yang keracunan makanan, Dadan mengaku makanan yang diberikan kepada siswa sudah diuji oleh para ahli gizi. Jadi sebelum dikirim ke sekolah.

"Kenapa kita mewajibkan di satuan-satuan pelayanan (ada) satu ahli gizi karena untuk mengontrol kualitas," kata Dadan di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta, Jumat (28/2/2025).

Lantas, bila ada ahli gizi yang mengontrol kualitas makanan, mengapa masih banyak ditemukan makanan tidak layak hingga anak-anak sekolah keracunan makanan?

Terkait masalah tersebut, Dadan malah menyalahkan SPPG yang baru memulai program ini. Dia mencontohkan, pada saat uji coba sebelumnya, dibutuhkan waktu hingga tiga bulan agar para anggota SPPG dapat memasak bagi 3.000 orang dengan rasa dan tingkat kematangan yang konsisten

Klaim Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Dadan Hindayana tentang quality control makanan sebelum dikirim ke sekolah dan adanya ahli gizi di SPPG tidak sesuai dengan fakta di lapangan.

Ombudsman justru menemukan makanan tidak layak konsumsi pada makanan yang sudah disajikan di sekolah. Contoh makanan tidak layak konsumsi temuan ombudsman antara lain, buah melon dalam kondisi busuk. Selain itu, juga sayuran yang kurang segar.

Temuan ini terungkap saat Ombudsman meninjau pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) di SMPN 13 Surabaya.

Yang lebih memiriskan lagi, menu MBG di sebuah SD di Waingapu, Sumba, Nusa Tenggara Timur, sangat tidak layak konsumsi. Dalam kotak makanan yang disajikan, ditemukan potongan daging ayam yang masih mentah atau belum matang sempurna.

Temuan makanan tidak layak konsumsi pada menu MBG sempat menghebohkan publik. Apalagi, Badan Gizi Nasional terus berkilah bahwa makanan program MBG terus terkendali.

Di tengah dalih Badan Gizi Nasional yang menyebut menu makanan program MBG terkontrol dengan adanya ahli gizi, siswa di tiga sekolah dasar di Kecamatan Mangarabombang, Kabupaten Takalar, Sulawesi Selatan, diduga mengalami keracunan makanan setelah menyantap MBG.

Kepala Dinas Kesehatan Takalar, dr. Nilal Fauziah mengatakan menu MBG di tiga SD tersebut adalah nasi, ikan, tahu, sayur, dan pisang. Para siswa sempat mengalami mual dan pusing setelah mengonsumsi menu MBG itu.

Topik:

BGN Makan Bergizi Ombudsman RI