Menag Sebut Zakat Tahun Ini Bisa Bantu Atasi Kemiskinan di Indonesia

![Zakat Ilustrasi [Foto: Ist]](https://monitorindonesia.com/storage/news/image/zakat.webp)
Jakarta, MI - Menteri Agama Nasaruddin Umar mengungkapkan bahwa separuh dari zakat yang telah terkumpul tahun ini dapat membantu menghilangkan kemiskinan mutlak di Indonesia. Pada 2025, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) telah berhasil mengumpulkan dana zakat sebesar Rp 41 triliun.
Nasaruddin menjelaskan bahwa Indonesia masih memiliki sekitar 2 juta orang yang hidup dalam kemiskinan mutlak.
Berdasarkan perhitungannya, untuk mengatasi masalah kemiskinan tersebut, dibutuhkan sekitar Rp 20 triliun. Dengan dana yang telah terkumpul, ia menyebutkan bahwa separuh dari total zakat Baznas dapat langsung dialokasikan untuk membantu menghapuskan kemiskinan di tanah air.
“Berarti separuh dari zakat Baznas itu sudah bisa memberikan bantuan untuk menghilangkan kemiskinan,” ujarnya saat ditemui di kediamannya di Kuningan, Jakarta Selatan, dalam rangka open house atau gelar griya pada hari Lebaran, Senin (31/3/2025).
Nasaruddin mengungkapkan, Baznas berperan sebagai pengumpul dan pendistribusi zakat. Sedangkan Kementerian Agama mengambil peran sebagai regulator. Artinya hal-hal terkait regulasi zakat akan ditangani oleh kementerian jika perlu.
Dia optimistis dengan target pengumpulan zakat yang ditingkatkan oleh Kemenag tahun ini. “Ya, Insyaallah, kalau ini dikelola secara profesional. Luar biasa itu (dampaknya),” ujayrnya.
Kemenag menargetkan peningkatan pengumpulan zakat nasional sebesar 10 persen pada tahun 2025. Saat ini, total zakat yang terkumpul mencapai Rp 41 triliun, sementara potensi maksimal yang diperkirakan Kemenag dapat mencapai lebih dari Rp 327 triliun.
Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kemenag, Abu Rokhmad, menyampaikan bahwa peningkatan dalam pengumpulan zakat perlu menjadi prioritas bersama untuk memperkuat peran zakat dalam mengurangi kemiskinan dan meningkatkan kesejahteraan umat.
“Kita harus memiliki semangat yang lebih kuat dalam meningkatkan pengumpulan zakat. Tahun ini, kita targetkan kenaikan minimal 10 persen dari angka sebelumnya,” tutur Abu di acara Training of Facilitator (ToF) Pembinaan Lembaga Zakat dan Wakaf di Jakarta, Selasa (18/3/2025), dikutip dari laman Kemenag.
Sebelumnya, Nasaruddin menjelaskan potensi penerimaan zakat bisa mencapai sekitar Rp 320 triliun per tahun jika dikelola secara optimal. Namun, dana zakat yang berhasil dikumpulkan oleh Baznas baru mencapai Rp 41 triliun.
Padahal, kata dia, jika dihitung dari jumlah penduduk dengan Kartu Tanda Penduduk (KTP) beragama Islam yang menyimpan dana di bank dalam bentuk tabungan deposito, maka seharusnya zakat di Indonesia mencapai Rp 320 triliun.
“Ke mana larinya sebagian? Kami baru dapat Rp 41 triliun,” jelas Nasaruddin di Pondok Pesantren Darunnajah, Jakarta Selatan, Senin (17/3/2025).
Menurut perhitungannya, jika jumlah Rp 320 triliun ditambah dengan penerimaan dari wakaf yang mencapai Rp 187 triliun per tahun, maka total dana umat yang berasal dari zakat dan wakaf bisa mencapai sekitar Rp 500 triliun.
Topik:
zakat menteri-agama nasaruddin-umar