Konsolidasi Danantara jadi Fokus Utama untuk Tingkatkan Investasi

Rolia Pakpahan
Rolia Pakpahan
Diperbarui 23 April 2025 06:42 WIB
Konsolidasi Danantara Menjadi Prioritas Utama untuk Meningkatkan Investasi (Foto: Dok MI)
Konsolidasi Danantara Menjadi Prioritas Utama untuk Meningkatkan Investasi (Foto: Dok MI)

Jakarta, MI - Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menegaskan bahwa konsolidasi Badan Pengelola Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) menjadi salah satu prioritas utama. 

Erick menyampaikan hal ini dalam sebuah konferensi pers di Jakarta, pada Rabu, dengan menyatakan bahwa meskipun Danantara baru berdiri, langkah konsolidasi sangat penting untuk kelancaran operasional dan investasi yang dijalankannya.

"Danantara ini baru lahir, di Danantara ada investasi dan operasional. Tentu kita memprioritaskan konsolidasi dari Danantara supaya mereka bisa jalan," ujar Erick dalam keterangannya di Jakarta, Rabu (23/4/2025).

Danantara, saat ini tengah fokus pada konsolidasi operasional dan strategi investasi. Erick menambahkan bahwa proses ini membutuhkan waktu.

"Danantara sedang konsolidasi operasional dan strategi investasi, kita kasih waktu mereka, kita juga mesti sabar," ucap Erick.

Erick juga mengatakan bahwa pemilihan orang-orang di Danantara adalah orang-orang yang sangat kredibel. "Pemilihan orang-orang di Danantara, saya rasa orang-orang yang sangat kredibel," imbuhnya.

Untuk diketahui, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) Maruarar Sirait (Ara) menyampaikan bahwa Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) sudah mulai dipercaya oleh masyarakat internasional, dilihat dari komitmen investasi bersama antara Indonesia dan Qatar kepada Danantara.

Disisi lain, Chief Investment Officer (CIO) Badan Pengelolaan Investasi (BPI) Daya Anagata Nusantara (Danantara) Pandu Sjahrir menjelaskan bahwa komitmen investasi bersama antara Indonesia dan Qatar akan difokuskan untuk sektor-sektor prioritas.

Adapun sektor-sektor prioritas yang dimaksud di antaranya ketahanan pangan, ketahanan energi, hilirisasi, infrastruktur digital, kesehatan, hingga pariwisata.

Indonesia dan Qatar telah mencapai kesepakatan untuk membentuk dana investasi bersama senilai 4 miliar dolar AS, dengan masing-masing negara berkontribusi sebesar 2 miliar dolar AS.

Pandu memastikan bahwa kunjungan Presiden Prabowo Subianto ke Qatar membuahkan hasil konkret berupa komitmen pembentukan dana investasi bersama antara Qatar dan Indonesia senilai 4 miliar dolar AS.

Presiden Prabowo Subianto telah mengumumkan komitmen investasi senilai 2 miliar dolar AS dari Qatar, sebagai dana bersama Indonesia-Qatar yang difokuskan untuk mendukung pembangunan dan proyek strategis.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung oleh Presiden Prabowo Subianto usai menghadiri Pertemuan CEO Forum di Doha, Qatar pada Minggu (13/4/2025), yang diinisiasi Ketua Umum Kadin Indonesia Anindya Bakrie.

Presiden Prabowo menegaskan bahwa komitmen investasi bersama ini merupakan hasil nyata dari langkah diplomasi ekonomi yang terus didorong oleh Indonesia. 

Ia juga menilai komitmen dari Qatar ini sebagai sinyal positif atas semakin eratnya hubungan dan kerja sama strategis antara kedua negara.

Topik:

danantara konsolidasi menteri-bumn