Indonesia Siap Hadapi Gejolak Global, Akses Dagang Harus Tetap Terjaga


Jakarta, MI - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Dyah Roro Esti Widya Putri menegaskan bahwa Indonesia terus berupaya menjaga akses perdagangan global, karena setiap kesepakatan yang terjalin dapat mempengaruhi persepsi mitra internasional terhadap posisi Indonesia di tengah dinamika ekonomi global yang terus berkembang.
Dalam acara Halal Bihalal dan Forum Group Discussion yang diselenggarakan oleh Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) di Menara Kadin Jakarta, Jumat (25/4/2025), Dyah Roro mengungkapkan pentingnya menjaga hubungan baik dengan berbagai negara mitra dagang utama, termasuk Amerika Serikat dan China.
"Relationship kita dengan China ini juga harus kita jaga. Jadi negosiasi dengan Amerika sangat-sangat penting, Tapi bagaimana kita menjaga hubungan dengan negara-negara lainnya," ujar Wamendag.
Ia menambahkan bahwa Indonesia juga harus menjaga relasi ekonomi dengan China dan kawasan lain untuk memastikan keseimbangan dan keberlanjutan akses pasar dalam menghadapi berbagai tantangan dagang global.
"Karena apa yang kita lakukan dengan salah satu berpotensi untuk ada dampaknya terhadap bagaimana salah satu di antara mereka memandang kita. Maka tim negosiasi kita berupaya untuk mencarikan solusi terbaik," tuturnya.
Wamendag mengungkapkan, hingga kini, tim negosiator Indonesia yang terdiri dari Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati masih berada di Amerika Serikat untuk melanjutkan pembahasan terkait kebijakan tarif resiprokal yang digagas oleh Presiden AS Donald Trump.
Ia menekankan pentingnya untuk menjaga stabilitas dan relasi erat dengan negara lain, termasuk China yang menjadi salah satu mitra dagang terbesar Indonesia saat ini.
Menurutnya, sebagai negara non-blok, Indonesia berkomitmen menjaga hubungan seimbang dengan Amerika Serikat dan China demi keberlanjutan kerja sama ekonomi yang saling menguntungkan.
"Jadi kita punya China, we are in close relation with China. Ini merupakan salah satu mitra dagang terbesar kita juga dan mengingat bahwa negara Indonesia adalah negara Non-Blok. Jadi, tentunya kita harus menjaga relasi baik itu dengan Amerika dan juga China," Imbuhnya.
Wamendag juga menyampaikan bahwa pemerintah tengah menjalin kolaborasi antar kementerian, termasuk Kementerian Keuangan, Kementerian Perindustrian, Kementerian Investasi, serta Kementerian BUMN, untuk menyusun strategi perdagangan dan investasi yang kuat serta kompetitif.
"Di tengah ketidakpastian global, pemerintah berupaya membalik tantangan menjadi peluang melalui pendekatan kebijakan adaptif dan berpihak pada kepentingan nasional jangka panjang," paparnya.
Ia meyakini, semangat wirausaha dan optimisme pelaku usaha di tanah air akan membantu Indonesia menghadapi situasi global yang penuh ketidakpastian secara tangguh dan solutif.
"Karena kita berhadapan dengan situasi dan momen yang sangat tidak pasti dan tidak tentu. Nah, maka ini menjadi tantangan, namun kita berupaya untuk bagaimana membalik semuanya menjadi opportunity," pungkasnya.
Topik:
perdagangan-global tarif-trump wamendag